Puluhan warga Kalilom Lor Indah Seruni II Kecamatan Kenjeran Surabaya diduga mengalami keracunan usai menyantap hidangan hasil olahan dari daging kurban sehingga harus mendapatkan perawatan medis.
Kepala Puskesmas Tanah Kali Kedinding dr Era Kartikawati mengatakan terdapat 71 warga yang harus menjalani perawatan di sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan di Surabaya, 26 orang di antaranya dilakukan rawat inap.
"Yang dirawat di Puskesmas 14 orang dan 12 orang lainnya dirujuk ke rumah sakit. Ada yang dibawa Rumah Sakit dr Soewandhie, Rumah Sakit Unair, Puskesmas Bulak Banteng, dan Puskesmas Sidotopo Wetan," katanya di Surabaya, Sabtu.
Daru jumlah total pasien mengalami keracunan, terdapat 45 orang yang menjalani perawatan di rumah sekaligus dipantau perkembangan kondisi kesehatannya.
"Ada yang berobat jalan posisinya di rumah, kami obati saat kami turun kemarin sore," ujarnya.
Sementara, Era menyebut dugaan kejadian keracunan itu bermula ketika warga setempat melaksanakan kegiatan makan bersama, pada Kamis (29/6/2023) malam.
Namun pada Jumat (30/6/2023), warga setempat merasakan gejala gangguan kesehatan, seperti diare, mual, dan demam.
Sejumlah warga pun memilih langsung memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.
Lebih lanjut, pihak Puskesmas Tanah Kali Kedinding mendapatkan kabar tersebut pada pukul 16.00 WIB dan langsung menerjunkan petugas kesehatan untuk melakukan perawatan kepada warga.
"Yang kami temukan harus dirujuk, maka langsung kami rujuk, ada yang kami rujuk ke puskesmas. Sampai ini tadi masih ada yang masuk," katanya.
Petugas disebutnya juga sudah mengambil sampel makanan yang diduga menyebabkan keracunan kepada warga di sana.
Pihaknya juga masih menunggu hasil laboratorium pemeriksaan sampel makanan.
"Sampel makanan sudah dikirim ke BBLK (Balai Besar Laboratorium Kesehatan) hari ini," ujarnya.
Selain itu, Era menyatakan sudah menyerahkan data dugaan keracunan yang dialami puluhan warga ke Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
"Data juga sudah laporan ke wali kota, biar tidak salah data," ucap dia.
Sementara itu, Camat Kenjeran Yuri Widarko mengatakan dugaan keracunan baru kali pertama terjadi di wilayahnya. Sebab, kegiatan makan bersama pada momen Idul Adha sudah menjadi agenda tahunan warga setempat.
"Kegiatan makan-makan ini sudah seperti biasanya, kejadiannya keracunan baru kali ini," tutur dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Kepala Puskesmas Tanah Kali Kedinding dr Era Kartikawati mengatakan terdapat 71 warga yang harus menjalani perawatan di sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan di Surabaya, 26 orang di antaranya dilakukan rawat inap.
"Yang dirawat di Puskesmas 14 orang dan 12 orang lainnya dirujuk ke rumah sakit. Ada yang dibawa Rumah Sakit dr Soewandhie, Rumah Sakit Unair, Puskesmas Bulak Banteng, dan Puskesmas Sidotopo Wetan," katanya di Surabaya, Sabtu.
Daru jumlah total pasien mengalami keracunan, terdapat 45 orang yang menjalani perawatan di rumah sekaligus dipantau perkembangan kondisi kesehatannya.
"Ada yang berobat jalan posisinya di rumah, kami obati saat kami turun kemarin sore," ujarnya.
Sementara, Era menyebut dugaan kejadian keracunan itu bermula ketika warga setempat melaksanakan kegiatan makan bersama, pada Kamis (29/6/2023) malam.
Namun pada Jumat (30/6/2023), warga setempat merasakan gejala gangguan kesehatan, seperti diare, mual, dan demam.
Sejumlah warga pun memilih langsung memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.
Lebih lanjut, pihak Puskesmas Tanah Kali Kedinding mendapatkan kabar tersebut pada pukul 16.00 WIB dan langsung menerjunkan petugas kesehatan untuk melakukan perawatan kepada warga.
"Yang kami temukan harus dirujuk, maka langsung kami rujuk, ada yang kami rujuk ke puskesmas. Sampai ini tadi masih ada yang masuk," katanya.
Petugas disebutnya juga sudah mengambil sampel makanan yang diduga menyebabkan keracunan kepada warga di sana.
Pihaknya juga masih menunggu hasil laboratorium pemeriksaan sampel makanan.
"Sampel makanan sudah dikirim ke BBLK (Balai Besar Laboratorium Kesehatan) hari ini," ujarnya.
Selain itu, Era menyatakan sudah menyerahkan data dugaan keracunan yang dialami puluhan warga ke Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
"Data juga sudah laporan ke wali kota, biar tidak salah data," ucap dia.
Sementara itu, Camat Kenjeran Yuri Widarko mengatakan dugaan keracunan baru kali pertama terjadi di wilayahnya. Sebab, kegiatan makan bersama pada momen Idul Adha sudah menjadi agenda tahunan warga setempat.
"Kegiatan makan-makan ini sudah seperti biasanya, kejadiannya keracunan baru kali ini," tutur dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023