Kepolisian Daerah Jawa Timur memberi penghargaan kepada Gubernur Khofifah Indar Parawansa saat peringatan Hari Bhayangkara ke-77 dengan tema "Pemilu Damai untuk Indonesia Maju" di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu.
 
Selain Gubernur Khofifah, perwira tinggi Polri tersebut juga memberikan penghargaan kepada Panglima Komando Daerah Militer V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf serta pejabat publik lainnya, kemudian Wali Kota Malang Sutiaji, Wali Kota Blitar Santoso, Bupati Bojonegoro Anna Muawanah dan Ketua Pengadilan Tinggi Surabaya Kresna Menon.
 
Penghargaan tersebut diberikan atas prestasi berperan aktif dalam membantu tugas-tugas Polri di segala bidang di Jawa Timur.
 
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Polisi Toni Harmanto usai kegiatan di Grahadi, Sabtu, mengatakan melalui kegiatan tersebut diharapkan bisa saling berkolaborasi dengan seluruh masyarakat beserta jajaran pemangku kepentingan dalam membangun satu sinergitas bersama di wilayah setempat.
 
"Tentu dalam hal ini, untuk mengatasi setiap isu yang ada di Jawa Timur dan kita akan terus tegak untuk menjaga netralitas anggota kepolisian dalam kegiatan pemilu di 2024," ucapnya.
 
Selain itu, dengan langkah bersama, lanjutnya, nanti bisa terus mereduksi potensi masalah yang akan timbul sejak dini.
 
"Sehingga harapannya di tahun depan dalam pelaksanaan tahapan kegiatan pemilu di akhir puncak ini bisa berlangsung dengan aman dan tertib semua," katanya.
 
Tak hanya itu, lulusan Akpol 1988 tersebut mempunyai harapan untuk masyarakat agar makin cinta dengan institusinya serta membantu dalam tugas-tugas kepolisian 
 
"Kami berharap tentu kecintaan masyarakat pada kepolisian dalam pelayanan ini terus meningkat dengan perbaikan dalam sistem yang dikerjakan oleh jajaran kepolisian," tuturnya.
 
Tentu, menurut dia, perubahan tersebut di mulai dari struktur kemudian instrumen dan kultur yang memang harus terus dirubah menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
 
"Jadi tentu itu menjadi harapan seluruh warga masyarakat untuk melihat Polri ke depan dan lebih presisi," kata mantan Kapolda Sumatera Selatan tersebut.
 
Sementara, untuk menghadapi Pemilu 2024, kata orang nomor satu di jajaran Polda Jatim tersebut, dirinya sangat butuh masukan masukan dari awak media, partai politik, masyarakat serta tim-tim intelijen untuk menjaga persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
 
"Bahwa perlu ada persatuan persatuan dari seluruhnya, termasuk partai politik, warga masyarakat, agar tidak terpecah belah dengan situasi politik yang nanti berlangsung dan diharapkan ke depan tentu bisa mempersatukan Indonesia," ujarnya.

Pewarta: Naufal Ammar Imaduddin

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023