Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mulai memperkenalkan konsep pertanian yang menggunakan teknologi digital atau smart farming dalam rangka memudahkan petani dalam bekerja dan efisiensi serta juga meningkatkan produktivitas.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Selasa, mengatakan bahwa salah satu alat yang dikenalkan kepada para petani adalah drone sprayer untuk menyemprotkan berbagai jenis pupuk cair.
"Dengan teknologi ini mempercepat proses pemupukan atau pengendalian hama pada lahan pertanian," katanya.
Selain itu, menurut dia, penggunaan teknologi pertanian juga berguna untuk menarik minat generasi milenial agar berminat menjadi petani, karena mendorong minat generasi muda untuk jadi petani penting untuk regenerasi.
"Penggunaan teknologi diharapkan bisa menjadi solusi permasalahan regenerasi itu. Sekaligus untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian," ucap Ipuk.
Sementara itu, Pelaksana Harian Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, Nanang Sugiharto, mengemukakan, pesawat tanpa awak atau drone itu diterbangkan oleh petugas dengan menyemburkan pupuk cair merata ke petak lahan.
"Dengan drone ini, proses penyemprotan bisa rampung dengan sangat cepat. Dalam waktu satu jam, 7 hektare (ha) lahan bisa selesai disemprot. Apabila dibandingkan dengan proses penyemprotan manual yang bisa memakan waktu seharian untuk lahan seluas 1 hektare," katanya.
Selain untuk lahan padi, menurut ia, drone sprayer juga bisa dimanfaatkan pada tanaman lain, dan yang penting proses penyemprotan bisa dilakukan dari atas tanaman.
Bukan hanya pupuk organik, tapi juga bahan cair lain seperti pestisida. Drone tersebut telah dioperasikan ke lahan pertanian di wilayah di Kabupaten Banyuwangi, dalam gerakan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (Gerdal) dan gerakan pertanian serempak lainnya.
"Sudah kami uji coba mulai tahun ini, dan telah bisa dioperasikan," katanya.
Sejak awal 2023, alat milik Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, itu telah dibawa berkeliling ke sentra pertanian.
Salah satunya di area pertanian yang ada di Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran. Alat itu untuk menyemprotkan pupuk organik cair di lahan padi milik warga.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Selasa, mengatakan bahwa salah satu alat yang dikenalkan kepada para petani adalah drone sprayer untuk menyemprotkan berbagai jenis pupuk cair.
"Dengan teknologi ini mempercepat proses pemupukan atau pengendalian hama pada lahan pertanian," katanya.
Selain itu, menurut dia, penggunaan teknologi pertanian juga berguna untuk menarik minat generasi milenial agar berminat menjadi petani, karena mendorong minat generasi muda untuk jadi petani penting untuk regenerasi.
"Penggunaan teknologi diharapkan bisa menjadi solusi permasalahan regenerasi itu. Sekaligus untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian," ucap Ipuk.
Sementara itu, Pelaksana Harian Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, Nanang Sugiharto, mengemukakan, pesawat tanpa awak atau drone itu diterbangkan oleh petugas dengan menyemburkan pupuk cair merata ke petak lahan.
"Dengan drone ini, proses penyemprotan bisa rampung dengan sangat cepat. Dalam waktu satu jam, 7 hektare (ha) lahan bisa selesai disemprot. Apabila dibandingkan dengan proses penyemprotan manual yang bisa memakan waktu seharian untuk lahan seluas 1 hektare," katanya.
Selain untuk lahan padi, menurut ia, drone sprayer juga bisa dimanfaatkan pada tanaman lain, dan yang penting proses penyemprotan bisa dilakukan dari atas tanaman.
Bukan hanya pupuk organik, tapi juga bahan cair lain seperti pestisida. Drone tersebut telah dioperasikan ke lahan pertanian di wilayah di Kabupaten Banyuwangi, dalam gerakan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (Gerdal) dan gerakan pertanian serempak lainnya.
"Sudah kami uji coba mulai tahun ini, dan telah bisa dioperasikan," katanya.
Sejak awal 2023, alat milik Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, itu telah dibawa berkeliling ke sentra pertanian.
Salah satunya di area pertanian yang ada di Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran. Alat itu untuk menyemprotkan pupuk organik cair di lahan padi milik warga.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023