Islamabad (ANTARA/Reuters) - Seorang prajurit Pakistan tewas ditembak pasukan India di perbatasan Kashmir yang disengketakan, kata militer Pakistan, Kamis.
"Terjadi penembakan tanpa provokasi oleh pasukan India di sektor Keil lembah Neelam (di Kashmir) pada Selasa malam," kata seorang juru bicara militer Pakistan.
Satu prajurit Pakistan tewas, katanya.
Penembakan di perbatasan itu menggarisbawahi rapuhnya hubungan antara kedua negara tetangga yang berkekuatan nuklir itu, yang telah tiga kali terlibat dalam perang sejak kemerdekaan mereka dari Inggris pada 1947.
Tiga prajurit Pakistan tewas dalam penembakan lintas-batas di daerah sama Kashmir pekan lalu, namun insiden-insiden itu tidak menghentikan upaya kedua pihak dalam beberapa bulan ini untuk memperbaiki hubungan.
India dan Pakistan pada Februari memulai lagi perundingan perdamaian resmi yang terputus setelah serangan-serangan Mumbai pada 2008.
Lebih dari 47.000 orang -- warga sipil, militan dan aparat keamanan -- tewas dalam pemberontakan muslim di Kashmir India sejak akhir 1980-an.
Pejuang Kashmir menginginkan kemerdekaan wilayah itu dari India atau penggabungannya dengan Pakistan yang penduduknya beragama Islam.
New Delhi menuduh Islamabad membantu dan melatih pejuang Kashmir India. Pakistan membantah tuduhan itu namun mengakui memberikan dukungan moral dan diplomatik bagi perjuangan rakyat Kashmir untuk menentukan nasib mereka sendiri.
Perbatasan de fakto memisahkan Kashmir antara India dan Pakistan.
Dua dari tiga perang antara kedua negara itu meletus karena masalah Kashmir, satu-satunya negara bagian yang berpenduduk mayoritas muslim di India yang penduduknya beragama Hindu.
Serangan-serangan pada 2008 di Mumbai, ibukota finansial dan hiburan India, telah memperburuk hubungan antara India dan Pakistan.
New Delhi menghentikan dialog dengan Islamabad yang dimulai pada 2004 setelah serangan-serangan Mumbai pada November 2008 yang menewaskan lebih dari 166 orang.
India menyatakan memiliki bukti bahwa "badan-badan resmi" di Pakistan terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan serangan-serangan itu -- tampaknya menunjuk pada badan intelijen dan militer Pakistan. Islamabad membantah tuduhan tersebut.
Sejumlah pejabat India menuduh serangan itu dilakukan oleh kelompok dukungan Pakistan, Lashkar-e-Taiba, yang memerangi kekuasaan India di Kashmir dan terkenal karena serangan terhadap parlemen India pada 2001. Namun, juru bicara Lashkar membantah terlibat dalam serangan tersebut.
India mengatakan bahwa seluruh 10 orang bersenjata yang melakukan serangan itu datang dari Pakistan. New Delhi telah memberi Islamabad daftar 20 tersangka teroris dan menuntut penangkapan serta ekstradisi mereka.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011