Seorang hafiz atau penghafal Alquran berprestasi tingkat ASEAN bernama Mustofa Al Fatih mengikuti wisuda Gerakan Membangun Pendidikan Kesetaraan (Gempita) Desa di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis.
Program Gempita Desa berhasil mewisuda sekitar 2.000 warga yang belajar mulai dari Kejar Paket A, B dan C di Kabupaten Lumajang.
"Saya terharu salah satu lulusannya ananda Mustofa Al Fatih berprestasi hafiz tingkat ASEAN, sudah menghafal Alquran 30 juz masih umur 17 tahun dan baru saja menyelesaikan kejar paket B," kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq dalam acara wisuda akbar warga belajar Gempita Desa di Rock Convention Center Lumajang.
Ia berharap Mustofa melanjutkan kejar paket C dan kuliah karena Pemkab Lumajang memiliki program beasiswa bagi hafiz dan hafizah, sehingga membuktikan bahwa warga yang mengikuti kejar paket juga bisa berprestasi.
"Gempita Desa merupakan upaya Pemkab Lumajang untuk menuntaskan permasalahan terkait kesetaraan pendidikan masyarakat. Program Gempita Desa ini juga diharapkan dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Lumajang," katanya.
Bupati yang biasa dipanggil Cak Thoriq itu berharap agar warga belajar Gempita Desa agar tidak patah semangat karena lulusan pendidikan kesetaraan melalui gerakan membangun pendidikan kesetaraan tersebut tetap memiliki peluang yang sama untuk sukses dan melanjutkan ke pendidikan tinggi.
"Kami ikut bangga karena bapak ibu semua menambah indeks pendidikan di Lumajang. Dengan ikut Gempita Desa maka naik rata-ratanya, lulusan SD, SMP dan SMA jadi bertambah," tuturnya.
Sementara Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati mengatakan bahwa pihaknya menyoroti kasus pernikahan dini yang menjadi salah satu faktor penyebab siswa putus sekolah.
"Oleh karenanya, Gempita Desa menjadi salah satu solusi bagi masyarakat yang putus sekolah meneruskan pendidikan yang setara dengan pendidikan formal," katanya.
Wabup yang biasa dipanggil Bunda Indah mengimbau agar masyarakat menyekolahkan anaknya hingga tuntas dan tidak menikahkan putra-putrinya pada usia dini.
Dalam kesempatan itu, Bupati dan Wakil Bupati Lumajang juga menyerahkan penghargaan kepada warga belajar berprestasi antara lain Mustofa Al Fatih yang merupakan hafiz tingkat ASEAN dari PKBM Kasih Ibu.
Kemudian Nur Wahid yang merupakan guru silat dari PKBM Anak Bangsa, dan Nurus Sanah Alfina dari PKBM Cahaya Kehidupan yang berhasil lulus dan diterima di perguruan tinggi negeri, serta kepada Mistami atas dedikasinya di dunia pendidikan bagi perempuan dan anak.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Program Gempita Desa berhasil mewisuda sekitar 2.000 warga yang belajar mulai dari Kejar Paket A, B dan C di Kabupaten Lumajang.
"Saya terharu salah satu lulusannya ananda Mustofa Al Fatih berprestasi hafiz tingkat ASEAN, sudah menghafal Alquran 30 juz masih umur 17 tahun dan baru saja menyelesaikan kejar paket B," kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq dalam acara wisuda akbar warga belajar Gempita Desa di Rock Convention Center Lumajang.
Ia berharap Mustofa melanjutkan kejar paket C dan kuliah karena Pemkab Lumajang memiliki program beasiswa bagi hafiz dan hafizah, sehingga membuktikan bahwa warga yang mengikuti kejar paket juga bisa berprestasi.
"Gempita Desa merupakan upaya Pemkab Lumajang untuk menuntaskan permasalahan terkait kesetaraan pendidikan masyarakat. Program Gempita Desa ini juga diharapkan dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Lumajang," katanya.
Bupati yang biasa dipanggil Cak Thoriq itu berharap agar warga belajar Gempita Desa agar tidak patah semangat karena lulusan pendidikan kesetaraan melalui gerakan membangun pendidikan kesetaraan tersebut tetap memiliki peluang yang sama untuk sukses dan melanjutkan ke pendidikan tinggi.
"Kami ikut bangga karena bapak ibu semua menambah indeks pendidikan di Lumajang. Dengan ikut Gempita Desa maka naik rata-ratanya, lulusan SD, SMP dan SMA jadi bertambah," tuturnya.
Sementara Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati mengatakan bahwa pihaknya menyoroti kasus pernikahan dini yang menjadi salah satu faktor penyebab siswa putus sekolah.
"Oleh karenanya, Gempita Desa menjadi salah satu solusi bagi masyarakat yang putus sekolah meneruskan pendidikan yang setara dengan pendidikan formal," katanya.
Wabup yang biasa dipanggil Bunda Indah mengimbau agar masyarakat menyekolahkan anaknya hingga tuntas dan tidak menikahkan putra-putrinya pada usia dini.
Dalam kesempatan itu, Bupati dan Wakil Bupati Lumajang juga menyerahkan penghargaan kepada warga belajar berprestasi antara lain Mustofa Al Fatih yang merupakan hafiz tingkat ASEAN dari PKBM Kasih Ibu.
Kemudian Nur Wahid yang merupakan guru silat dari PKBM Anak Bangsa, dan Nurus Sanah Alfina dari PKBM Cahaya Kehidupan yang berhasil lulus dan diterima di perguruan tinggi negeri, serta kepada Mistami atas dedikasinya di dunia pendidikan bagi perempuan dan anak.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023