Banyuwangi - Puncak arus balik di Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, terjadi pada "H+4" Lebaran atau Minggu. Pantauan di lapangan, antrean kendaraan meluber hingga pelabuhan barang (LCM) yang jaraknya sekitar 500 meter dari Pelabuhan ASDP Ketapang, Banyuwangi. "Sesuai dengan prediksi, puncak arus balik terjadi pada hari ini karena aktivitas perkantoran akan dimulai pada Senin (5/9)," kata Kepala Cabang PT Indonesia Ferry Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Ketapang, Supriyanto. Pada "H+4" Hari Raya Idul Fitri 1432 Hijriah, pemudik yang akan balik ke Pulau Bali melalui Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi diprediksi mencapai puluhan ribu orang. "Kami prediksi jumlah penumpang yang akan menyeberang dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk (Jembrana, Bali) mencapai 60 ribu orang, 14 ribu kendaraan roda dua dan lima ribu kendaraan roda empat," paparnya. Ribuan kendaraan roda dua sudah memadati Pelabuhan Ketapang sejak pagi, dan jumlah penumpang membeludak hingga terjadi antrean yang cukup panjang di sejumlah loket di pelabuhan setempat. "Untuk mengantisipasi antrean panjang para pemudik, pihak ASDP Ketapang mempercepat proses bongkar muat, agar tidak terjadi penumpukan penumpang," tuturnya. Ia menjelaskan, ASDP Ketapang mempercepat bongkar muat kapal dari 20 menit menjadi 12 menit per kapal di Pelabuhan Ketapang maupun Gilimanuk untuk mengurai kemacetan dan kepadatan arus balik. "Sebanyak 30 kapal siap beroperasi selama 24 jam dengan rincian 21 kapal jenis roro untuk mengangkut penumpang dan sembilan kapal jenis LCT untuk angkut barang," tuturnya. Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo memantau arus balik di Pelabuhan Ketapang pada "H+3" Lebaran 2011, Sabtu (3/9). Kapolri bersama rombongan melihat kondisi kapal penyeberangan yang ada di Pelabuhan Ketapang, bahkan saat melintas di antrean kendaraan pelabuhan setempat, Timur Pradopo menyapa dan berbincang dengan sejumlah penumpang.

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011