Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan Kedutaan Besar Republik Rakyat China (RRC) menjajaki perluasan kerja sama dalam sektor ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (iptekin).

"RRC memiliki kekayaan riset yang banyak berfokus pada bidang iptekin," kata Rektor ITS Mochamad Ashari saat menerima kedatangan rombongan Kedubes RRC di Surabaya, Kamis.

Ia mengatakan hal ini memberikan peluang besar bagi ITS untuk melakukan perluasan kerja sama serta saling memanfaatkan keahlian dan penelitian yang telah dilakukan oleh kedua belah pihak.

"Kerja sama dalam bidang riset dan inovasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kemajuan teknologi dan pembangunan berkelanjutan," tutur guru besar Teknik Elektro tersebut.

Kerja sama dengan RRC ini bukanlah kali pertama, karena ITS telah memiliki nota kesepahaman dengan berbagai universitas di RRC dalam hal penelitian bersama serta mobilitas mahasiswa dan dosen.

Selain itu, ITS tergabung dalam beberapa konsorsium yang melibatkan RRC, seperti ACNET-EngTech, Smart Ocean, dan Belt and Road Architectural University International Consortium (BRAUIC).

"Kami juga telah menjalin kolaborasi bersama dua industri besar milik RRC, yaitu Huawei dan ZTE," ujar Ashari.

ITS akan menggelar beberapa program yang melibatkan RRC pada tahun ini. Program Commtech Nusantara pada Januari lalu berhasil melibatkan 11 mahasiswa dari Harbin Institute of Technology (HIT) dan Dalian University of Technology (DUT).

Selain itu, program Project-Based Learning dengan KONE dan BRAUIC akan berlangsung dari Juni hingga Agustus mendatang. Bahkan pada November mendatang, ITS juga akan menjadi tuan rumah BRAUIC Presidential Forum.

Penjajakan perluasan kerja sama kali ini bertujuan memperkuat transfer teknologi dari universitas, pusat penelitian, dan industri di RRC ke Laboratorium ITS.

Selain itu, kerja sama penelitian bersama dan proyek inovasi antara universitas, pusat penelitian, dan industri di China dengan ITS dan EPI-Unet (Eastern Part of Indonesia University Network) juga menjadi fokus kolaborasi.

Dengan adanya kerja sama yang semakin erat antara ITS dan RRC, Ashari berharap, kolaborasi dalam bidang iptekin akan semakin meningkat.

"Semoga hal ini diharapkan memberikan manfaat yang besar bagi kedua belah pihak (ITS dan RRC, red.) serta berkontribusi dalam kemajuan teknologi dan inovasi di Indonesia," kata dia.

Counsellor for Cultural Affairs Kedubes RRC di Indonesia Yifanping menyambut baik upaya perluasan kerja sama ini dengan harapan dapat segera ditindaklanjuti.

Ia menyebutkan bahwa Kedubes RRC siap mendukung dan memfasilitasi pengiriman mahasiswa, dosen, dan staf ITS ke universitas, pusat penelitian, dan industri di China.

Pewarta: Willi Irawan

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023