Petenis nomor satu dunia sekaligus juara bertahan Iga Swiatek, yang mengejar gelar ketiganya di Roland Garros, mengalahkan Coco Gauff 6-4, 6-2 di perempat final French Open, Rabu waktu setempat.
Swiatek menambahkan catatan menang-kalah di Paris menjadi 26-2 setelah mengalahkan petenis Amerika berusia 19 tahun itu untuk ketujuh kalinya.
Petenis berusia 22 tahun dari Polandia itu mengejar mahkota French Open ketiga dan berusaha menjadi petenis putri pertama yang berhasil mempertahankan gelar di Paris sejak Justine Henin pada 2007.
"Itu tidak mudah, set pertama sangat ketat. Coco benar-benar menggunakan performanya, jadi saya senang bisa bekerja keras dan memenangi pertandingan ini," kata Swiatek yang belum kehilangan satu set pun dalam pertandingan di turnamen tersebut, seperti disiarkan AFP, Kamis.
Gauff harus menyesali tiga peluang break point yang gagal di awal set kedua.
Swiatek kemudian bersinar saat dia memenangi empat gim terakhir untuk menjadi perempuan termuda sejak Martina Hingis yang mencapai tiga atau lebih semifinal di Roland Garros.
Baca juga: French Open: Petenis Sabalenka kembali buka suara setelah lama absen
Sementara itu, peringkat 14 dunia Beatriz Haddad Maia mengalahkan peringkat ketujuh Ons Jabeur 3-6, 7-6 (7/5), 6-1 untuk menjadi petenis putri asal Brazil pertama yang mencapai semifinal Grand Slam sejak Maria Bueno di US Open pada 1968.
"Ons tidak mudah untuk dilawan, Anda harus bersabar tetapi saya percaya pada tubuh saya dan berusaha menjaga ritme saya," kata Haddad Maia.
Jabeur, runner-up Wimbledon dan US Open 2022, bermain di perempat final pertamanya di Roland Garros sementara Haddad Maia belum pernah melewati babak kedua Grand Slam sebelum French Open kali ini.
Petenis Brazil itu menyelamatkan satu match point di babak ketiga melawan Ekaterina Alexandrova dan kemudian mengalahkan Sara Sorribes Tormo dalam maraton tiga jam 51 menit, pertandingan putri terlama ketiga yang pernah dimainkan di turnamen tersebut.
Haddad Maia akan melaju ke semifinal, Kamis, untuk mengalahkan Swiatek. Mereka pernah satu kali bertemu sebelumnya di lapangan keras Toronto tahun lalu.
Semifinal lainnya pada Kamis akan menampilkan juara Australian Open Aryna Sabalenka menghadapi petenis Republik Ceko yang tidak diunggulkan Karolina Muchova.
Jika Sabalenka mencapai final, maka Swiatek harus memenangi gelar untuk mempertahankan statusnya sebagai petenis peringkat satu dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Swiatek menambahkan catatan menang-kalah di Paris menjadi 26-2 setelah mengalahkan petenis Amerika berusia 19 tahun itu untuk ketujuh kalinya.
Petenis berusia 22 tahun dari Polandia itu mengejar mahkota French Open ketiga dan berusaha menjadi petenis putri pertama yang berhasil mempertahankan gelar di Paris sejak Justine Henin pada 2007.
"Itu tidak mudah, set pertama sangat ketat. Coco benar-benar menggunakan performanya, jadi saya senang bisa bekerja keras dan memenangi pertandingan ini," kata Swiatek yang belum kehilangan satu set pun dalam pertandingan di turnamen tersebut, seperti disiarkan AFP, Kamis.
Gauff harus menyesali tiga peluang break point yang gagal di awal set kedua.
Swiatek kemudian bersinar saat dia memenangi empat gim terakhir untuk menjadi perempuan termuda sejak Martina Hingis yang mencapai tiga atau lebih semifinal di Roland Garros.
Baca juga: French Open: Petenis Sabalenka kembali buka suara setelah lama absen
Sementara itu, peringkat 14 dunia Beatriz Haddad Maia mengalahkan peringkat ketujuh Ons Jabeur 3-6, 7-6 (7/5), 6-1 untuk menjadi petenis putri asal Brazil pertama yang mencapai semifinal Grand Slam sejak Maria Bueno di US Open pada 1968.
"Ons tidak mudah untuk dilawan, Anda harus bersabar tetapi saya percaya pada tubuh saya dan berusaha menjaga ritme saya," kata Haddad Maia.
Jabeur, runner-up Wimbledon dan US Open 2022, bermain di perempat final pertamanya di Roland Garros sementara Haddad Maia belum pernah melewati babak kedua Grand Slam sebelum French Open kali ini.
Petenis Brazil itu menyelamatkan satu match point di babak ketiga melawan Ekaterina Alexandrova dan kemudian mengalahkan Sara Sorribes Tormo dalam maraton tiga jam 51 menit, pertandingan putri terlama ketiga yang pernah dimainkan di turnamen tersebut.
Haddad Maia akan melaju ke semifinal, Kamis, untuk mengalahkan Swiatek. Mereka pernah satu kali bertemu sebelumnya di lapangan keras Toronto tahun lalu.
Semifinal lainnya pada Kamis akan menampilkan juara Australian Open Aryna Sabalenka menghadapi petenis Republik Ceko yang tidak diunggulkan Karolina Muchova.
Jika Sabalenka mencapai final, maka Swiatek harus memenangi gelar untuk mempertahankan statusnya sebagai petenis peringkat satu dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023