Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-PPKB) Kota Surabaya melibatkan tokoh masyarakat, relawan, lembaga pemerhati anak, dan lainnya, guna cegah kekerasan terhadap anak.

Kepala DP3A-PPKB Kota Surabaya Ida Widayati di Surabaya, Senin, memaparkan sejumlah upaya dilakukan untuk mencegah kekerasan dan pekerja terhadap anak, antara lain melalui penyelenggaraan Kegiatan Kampunge Arek Suroboyo Ramah Perempuan dan Anak (KAS RPA) untuk menjamin pemenuhan hak dan perlindungan anak secara optimal.

"Kegiatan ini sebagai bentuk upaya pemkot dalam mendukung terciptanya lingkungan yang edukatif, aman, nyaman, ramah, sehat, dan kreatif, bagi proses tumbuh kembang anak," katanya.

Selain itu pembinaan, pelibatan, serta fasilitasi, Forum Anak Surabaya dalam berbagai kegiatan diantaranya pembinaan sebagai pelopor dan pelapor, psikolog cilik, hingga pelibatan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).

"Partisipasi forum anak juga mendorong partisipasi anak dalam pembangunan dan juga sebagai jembatan komunikasi dengan pemerintah," ujarnya.

Terobosan lain seperti pelatihan konvensi hak anak bagi satuan pendidikan, satuan kesehatan, hingga unsur perangkat daerah. Selain itu  dilakukan pelatihan kader bina keluarga balita.
 
DP3A-PPKB Surabaya, lanjutnya, juga memiliki program sosialisasi dinamika remaja guna mendeteksi dini permasalahan siswa-siswi di tingkat SD dan SMP, madrasah sederajat.

"Sosialisasi dinamika remaja melibatkan akademisi, psikolog, Aparat Penegak Hukum (APH) hingga Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)," kata Ida.

Pemkot Surabaya, kata dia, juga memiliki Program Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Goes To School yang bertujuan mempromosikan sekaligus memberikan edukasi kepada siswa mengenai Puspaga.

"Ada pula promosi, sosialisasi serta Kelas Inspirasi bersama Wali Kota Surabaya. Selain itu, kami juga melakukan pembentukan dan penyelenggaraan Puspaga RW di 20 titik Balai RW," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak DP3A-PPKB Kota Surabaya Thussy Apriliyandari mengatakan sejumlah kegiatan dan layanan di Puspaga diantaranya layanan konseling/ konsultasi permasalahan keluarga dan anak.

"Kemudian melakukan bimbingan masyarakat melalui kelas calon pengantin dan kelas parenting. Lalu, promosi sosialisasi edukasi melalui temu wicara, Instagram live, dan webinar," kata Thussy.

Di Puspaga Surabaya, kata dia, pemkot juga menyediakan beragam ruangan mulai dari ruang observasi, ruang konseling, ruang bermain, ruang serbaguna, ruang laktasi, hingga ruang tunggu.

"Kami juga melakukan publikasi dokumentasi terkait keluarga melalui Instagram, Facebook dan Youtube. Termasuk pula melakukan publikasi KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) terkait perlindungan perempuan dan anak melalui media cetak dan elektronik," katanya.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023