Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menargetkan festival musik jazz internasional mampu menyerap 10-15 persen wisatawan mancanegara (wisman) dari total jumlah pengunjung.
"Targetnya 10-15 persen. Jadi, kalau ada 110 ribu pengunjung, diharapkan 10-15 persen wisatawan mancanegara bisa terserap dan hadir di acara ini," kata Sandiaga saat bertemu media di Jakarta, Jumat.
Dengan begitu, ujar dia, festival musik jazz dapat membantu pencapaian target 8,5 juta wisatawan mancanegara tahun ini.
Sandiaga pun optimistis bahwa wisatawan mancanegara yang hadir ke festival musik jazz dapat memberikan dampak ekonomi yang lebih tinggi dari biasanya, mengingat wisatawan biasanya menghabiskan lebih banyak uang mereka ketika mengunjungi sebuah festival.
Dengan asumsi 10-15 ribu wisatawan mancanegara yang hadir ke festival jazz internasional, Kemenparekraf menaksir dampak ekonomi senilai 15-20 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp222,8 miliar sampai Rp297,1 miliar.
Jumlah tersebut, dikatakan Sandiaga, akan sangat membantu Indonesia untuk mencapai target ekonomi sebesar Rp162 triliun dari total 3.000 acara yang digelar sepanjang tahun 2023.
"Jadi kuncinya, semakin banyak orang yang datang ke event (acara) semakin baik untuk perputaran ekonomi. Semakin kita memberikan kemudahan kepada event, dampak ekonominya besar sekali. Ini sudah tervalidasi dengan berbagai penyelenggaraan lain seperti G20 tahun lalu dan keketuaan ASEAN tahun ini," kata Sandiaga.
Di samping itu, Sandiaga juga mengatakan festival musik jazz juga berpotensi membantu mencapai target 4,4 juta lapangan pekerjaan baru hingga 2024.
Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2023 yang akan digelar 2-4 Juni di JIExpo Kemayoran, Jakarta, menurut dia diestimasikan akan memberikan dampak kepada 10 ribu orang baik secara langsung maupun tidak langsung.
Untuk itu, Sandiaga mengatakan pihaknya sangat mendukung penuh perhelatan festival musik jazz di Tanah Air.
"Kita mendukung penuh mulai awal peluncurannya, pelaksanaannya, dan nanti setelah acara selesai kita pastikan bahwa dampaknya terevaluasi dengan baik," kata Sandiaga.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Targetnya 10-15 persen. Jadi, kalau ada 110 ribu pengunjung, diharapkan 10-15 persen wisatawan mancanegara bisa terserap dan hadir di acara ini," kata Sandiaga saat bertemu media di Jakarta, Jumat.
Dengan begitu, ujar dia, festival musik jazz dapat membantu pencapaian target 8,5 juta wisatawan mancanegara tahun ini.
Sandiaga pun optimistis bahwa wisatawan mancanegara yang hadir ke festival musik jazz dapat memberikan dampak ekonomi yang lebih tinggi dari biasanya, mengingat wisatawan biasanya menghabiskan lebih banyak uang mereka ketika mengunjungi sebuah festival.
Dengan asumsi 10-15 ribu wisatawan mancanegara yang hadir ke festival jazz internasional, Kemenparekraf menaksir dampak ekonomi senilai 15-20 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp222,8 miliar sampai Rp297,1 miliar.
Jumlah tersebut, dikatakan Sandiaga, akan sangat membantu Indonesia untuk mencapai target ekonomi sebesar Rp162 triliun dari total 3.000 acara yang digelar sepanjang tahun 2023.
"Jadi kuncinya, semakin banyak orang yang datang ke event (acara) semakin baik untuk perputaran ekonomi. Semakin kita memberikan kemudahan kepada event, dampak ekonominya besar sekali. Ini sudah tervalidasi dengan berbagai penyelenggaraan lain seperti G20 tahun lalu dan keketuaan ASEAN tahun ini," kata Sandiaga.
Di samping itu, Sandiaga juga mengatakan festival musik jazz juga berpotensi membantu mencapai target 4,4 juta lapangan pekerjaan baru hingga 2024.
Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2023 yang akan digelar 2-4 Juni di JIExpo Kemayoran, Jakarta, menurut dia diestimasikan akan memberikan dampak kepada 10 ribu orang baik secara langsung maupun tidak langsung.
Untuk itu, Sandiaga mengatakan pihaknya sangat mendukung penuh perhelatan festival musik jazz di Tanah Air.
"Kita mendukung penuh mulai awal peluncurannya, pelaksanaannya, dan nanti setelah acara selesai kita pastikan bahwa dampaknya terevaluasi dengan baik," kata Sandiaga.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023