Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono menyatakan peringatan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-730 yang jatuh pada Rabu, 31 Mei ini menjadi spirit untuk berbenah kawasan perkampungan di Kota Pahlawan, Jawa Timur.
"Tanggal inilah tanda sejarah kota ini dimulai. Hari yang menjadi momentum membangkitkan spirit untuk benah-benah dan membangun kota yang lebih maju, sejahtera, humanis, dan berkelas dunia," kata Adi Sutarwijono dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Rabu.
Menurut dia, Kota Surabaya ini menjadi saksi sejarah peradaban bangsa yang bebas dan merdeka.
Kota ini berhasil mengusir kekuatan asing melalui kepahlawanan arek-arek Suroboyo, yang berpuncak pada pertempuran 10 November 945 demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Bahkan jauh ke belakang, kota ini menyimpan banyak sejarah sepanjang usia yang terentang ratusan tahun.
Sejak pasukan Raden Wijaya mengusir bala tentara Tartar dari kekaisaran Mongolia, daratan China, di pelabuhan Surabaya, tahun 1293. Keberhasilan mengusir tentara Tartar itu telah melahirkan Kerajaan Majapahit.
"Selamat merayakan Hari Jadi Kota Surabaya ke-730. Kami bersyukur kota ini terus tumbuh berkembang semakin maju, semakin manusiawi, dengan lingkungan yang terawat dengan baik. Harkat hidup juga meningkat lebih baik," ujar Adi.
Menurut dia, program-program padat karya yang dijalankan Pemkot Surabaya dalam menanggulangi kemiskinan terus digelar. Hal itu untuk menyerap para tenaga usia produktif di Surabaya.
Ia mencontohkan program pembuatan paving dan pengerjaan proyek-proyek pembangunan dari dana kelurahan.
Untuk itu, Ketua DPRD terus mendorong agar arah pembangunan bermuara pada kemajuan kampung-kampung.
Banyak program pembangunan lahir dari kampung seperti renovasi Balai RW, pavingisasi jalan dan perbaikan saluran di kampung-kampung. Tenaga kerja diambil dari masyarakat setempat.
Adi pun berkunjung membaur ke kampung-kampung untuk melihat gerak pembangunan, termasuk salah satunya pembenahan Balai RW Kelurahan Dukuh Sutorejo yang tengah dikerjakan.
"Anggaran diputar untuk pengerjaan proyek, memperbaiki balai RW dan memberdayakan tenaga kerja masyarakat setempat. Sekaligus memberi penghasilan, memperkuat daya beli warga," kata Adi saat jaring aspirasi masyarakat di kampung Sutorejo beberapa waktu lalu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Tanggal inilah tanda sejarah kota ini dimulai. Hari yang menjadi momentum membangkitkan spirit untuk benah-benah dan membangun kota yang lebih maju, sejahtera, humanis, dan berkelas dunia," kata Adi Sutarwijono dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Rabu.
Menurut dia, Kota Surabaya ini menjadi saksi sejarah peradaban bangsa yang bebas dan merdeka.
Kota ini berhasil mengusir kekuatan asing melalui kepahlawanan arek-arek Suroboyo, yang berpuncak pada pertempuran 10 November 945 demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Bahkan jauh ke belakang, kota ini menyimpan banyak sejarah sepanjang usia yang terentang ratusan tahun.
Sejak pasukan Raden Wijaya mengusir bala tentara Tartar dari kekaisaran Mongolia, daratan China, di pelabuhan Surabaya, tahun 1293. Keberhasilan mengusir tentara Tartar itu telah melahirkan Kerajaan Majapahit.
"Selamat merayakan Hari Jadi Kota Surabaya ke-730. Kami bersyukur kota ini terus tumbuh berkembang semakin maju, semakin manusiawi, dengan lingkungan yang terawat dengan baik. Harkat hidup juga meningkat lebih baik," ujar Adi.
Menurut dia, program-program padat karya yang dijalankan Pemkot Surabaya dalam menanggulangi kemiskinan terus digelar. Hal itu untuk menyerap para tenaga usia produktif di Surabaya.
Ia mencontohkan program pembuatan paving dan pengerjaan proyek-proyek pembangunan dari dana kelurahan.
Untuk itu, Ketua DPRD terus mendorong agar arah pembangunan bermuara pada kemajuan kampung-kampung.
Banyak program pembangunan lahir dari kampung seperti renovasi Balai RW, pavingisasi jalan dan perbaikan saluran di kampung-kampung. Tenaga kerja diambil dari masyarakat setempat.
Adi pun berkunjung membaur ke kampung-kampung untuk melihat gerak pembangunan, termasuk salah satunya pembenahan Balai RW Kelurahan Dukuh Sutorejo yang tengah dikerjakan.
"Anggaran diputar untuk pengerjaan proyek, memperbaiki balai RW dan memberdayakan tenaga kerja masyarakat setempat. Sekaligus memberi penghasilan, memperkuat daya beli warga," kata Adi saat jaring aspirasi masyarakat di kampung Sutorejo beberapa waktu lalu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023