Galeri Visma di Jalan Tegalsari Surabaya memunculkan warna-warni karakter Kota Surabaya dalam pameran seni rupa bertajuk "Batas Luar, Iki Suroboyo Rek!".
Pameran dalam rangka menyuguhkan perenungan di tengah perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke- 730 Kota Surabaya itu terbuka untuk umum mulai 30 Mei - 11 Juni 2023.
"Kami pilih tema 'Batas Luar, Iki Suroboyo Rek!' sebagai ungkapan dari pinggiran Kota Surabaya. Sesungguhnya, dalam konteks seni rupa, kami ingin menunjukkan bahwa karya-karya perupa asal Kota Surabaya tidak patut dipinggirkan di kancah nasional," kata kurator pameran Irawan Hadikusumo saat dikonfirmasi di sela pembukaan pameran di Surabaya, Selasa petang.
Di momen HUT ke-730 Kota Surabaya, Irawan yang juga pemilik Galeri Visma menyatakan ingin mengangkat kualitas para perupa asal Kota Pahlawan agar menjadi pusat perhatian dalam kancah seni rupa Indonesia.
Mengingat selama ini kiblat seni rupa modern Indonesia selalu mengacu pada karya-karya para perupa asal Yogyakarta, Bandung dan Jakarta.
Pameran tersebut menampilkan karya-karya 20 perupa tingkat nasional asal Kota Surabaya.
Selain itu juga memamerkan karya-karya lima mendiang perupa Surabaya, yang dalam sejarah seni rupa Indonesia terbilang sebagai maestro.
Di antaranya Lim Keng dan Tedja Suminar yang terkenal dengan lukisan sketsanya, serta Amang Rahman Jubair yang selalu menonjolkan spiritualitas dalam karya-karya lukisannya yang bercorak surealis.
Karya-karya puluhan perupa Surabaya dari berbagai aliran seni rupa modern itu terbilang sukses memunculkan warna-warni karakter kehidupan Kota Surabaya yang majemuk.
Salah satunya diakui oleh Konsul Jenderal (Konjen) Australia di Surabaya Fiona Hoggart yang turut hadir dalam pembukaan pameran.
"Ya, buat saya kalau kita datang ke pameran ini, karakter Surabaya keluar," ujarnya.
Kota Surabaya, lanjut Fiona, tergambar sangat majemuk dalam karya-karya seni rupa di pameran tersebut.
"Surabaya tergambar sangat kaya, kompleks dan padat kebudayaannya. Selain itu Kota Surabaya tergambar sangat ramah dan penuh sense of humor," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Pameran dalam rangka menyuguhkan perenungan di tengah perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke- 730 Kota Surabaya itu terbuka untuk umum mulai 30 Mei - 11 Juni 2023.
"Kami pilih tema 'Batas Luar, Iki Suroboyo Rek!' sebagai ungkapan dari pinggiran Kota Surabaya. Sesungguhnya, dalam konteks seni rupa, kami ingin menunjukkan bahwa karya-karya perupa asal Kota Surabaya tidak patut dipinggirkan di kancah nasional," kata kurator pameran Irawan Hadikusumo saat dikonfirmasi di sela pembukaan pameran di Surabaya, Selasa petang.
Di momen HUT ke-730 Kota Surabaya, Irawan yang juga pemilik Galeri Visma menyatakan ingin mengangkat kualitas para perupa asal Kota Pahlawan agar menjadi pusat perhatian dalam kancah seni rupa Indonesia.
Mengingat selama ini kiblat seni rupa modern Indonesia selalu mengacu pada karya-karya para perupa asal Yogyakarta, Bandung dan Jakarta.
Pameran tersebut menampilkan karya-karya 20 perupa tingkat nasional asal Kota Surabaya.
Selain itu juga memamerkan karya-karya lima mendiang perupa Surabaya, yang dalam sejarah seni rupa Indonesia terbilang sebagai maestro.
Di antaranya Lim Keng dan Tedja Suminar yang terkenal dengan lukisan sketsanya, serta Amang Rahman Jubair yang selalu menonjolkan spiritualitas dalam karya-karya lukisannya yang bercorak surealis.
Karya-karya puluhan perupa Surabaya dari berbagai aliran seni rupa modern itu terbilang sukses memunculkan warna-warni karakter kehidupan Kota Surabaya yang majemuk.
Salah satunya diakui oleh Konsul Jenderal (Konjen) Australia di Surabaya Fiona Hoggart yang turut hadir dalam pembukaan pameran.
"Ya, buat saya kalau kita datang ke pameran ini, karakter Surabaya keluar," ujarnya.
Kota Surabaya, lanjut Fiona, tergambar sangat majemuk dalam karya-karya seni rupa di pameran tersebut.
"Surabaya tergambar sangat kaya, kompleks dan padat kebudayaannya. Selain itu Kota Surabaya tergambar sangat ramah dan penuh sense of humor," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023