Bojonegoro - Harga tembakau Virginia Voor Oosgt (VO) rajangan di tingkat pabrik di Kabupaten Bojonegoro lebih rendah dibandingkan dengan harga di tingkat petani. "Saya sudah berhasil menjual tiga truk tembakau rajangan, kalau dihitung rata-rata harganya Rp26.400/kg," kata seorang pedagang tembakau asal Desa Prayungan, Kecamatan Sumberrejo, Jayadi, Sabtu. Ia menjelaskan, harga rata-rata Rp26.400/kg itu, dibawah harga tembakau rajangan yang ada di tingkat petani di sejumlah sentra penghasil tembakau Virginia VO yang harganya bisa mencapai kisaran Rp27.000-Rp28.000/kg. Panen tembakau di sejumlah desa di Kecamatan Sugihwaras, Kedungadem, Kepohbaru, Baureno, Kanor dan kecamatan lainnya yang sudah mulai panen petikan ketiga dan keempat yang merupakan daun dengan kualitas terbaik. Secara terpisah, Kepala Dinas Perhutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Bojonegoro, Achmad Djupari menyatakan, masih belum menerima harga tembakau patokan pabrikan, baik PT Gudang Garam, PT Djarum Kudus, juga pengusaha lainnya yang bermitra dengan pabrikan. Termasuk perkembangan harga baik di tingkat pabrikan dan petani. "Perkembangan harga, baik tembakau daun basah juga rajangan di lapangan terus naik dan menguntungkan petani," katanya menjelaskan. Sementara ini, areal tanaman tembakau Virginia VO yang panen pekan ini sudah mencapai 4.602 hektare, baik yang sudah petikan daun keempat maupun baru awal panen dan petikan daun kedua. Menurut dia, masih ada tanaman tembakau Virginia VO seluas 5.289 hektare yang ditanam Juni dasarian dua, baru akan mengawali panen, pekan depan. "Dalam satu atau dua hari ini, tanaman tembakau sekitar 5.000 hektare tersebut mengawali panen petikan daun bawah," katanya menjelaskan. Yang jelas, lanjutnya, harga tembakau musim tanam tahun ini, jauh di atas harga tembakau rajangan dan krosok musim panen tahun lalu yang terganggu hujan berkisar Rp9.000-Rp18.000/kg. Sementara itu, katanya, khusus tembakau jenis Jawa yang mulai panen seluas 243 hektare, mulai petikan pertama hingga ketiga. Tanaman tembakau jawa yang sudah panen, di antaranya di sejumlah desa di Kecamatan Temayang, Kedungadem, Sugihwaras, Ngasem, Purwosari, dengan harga berkisar Rp1.500-Rp3.500/kg. "Tingginya harga tembakau Jawa, karena diserbu pedagang dari Jawa Tengah yang berebut membeli tembakau Jawa," jelasnya. Pada musim tanam tahun ini, luas areal tanaman tembakau Jawa, tertanam seluas 1.742 hektare, meningkat tajam dibandingkan dengan proyeksi tembakau Jawa seluas 1.000 hektare. "Melihat kualitas yang dihasilkan, kami optimis tembakau Virginia VO dan Jawa di Bojonegoro pada musim tanam tahun ini, semuanya bisa terserap pabrikan," katanya dengan nada mantap.*

Pewarta:

Editor : M. Irfan Ilmie


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011