Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengimbau agar ibu-ibu yang sedang hamil mengenali tanda-tanda atau gejala preeklamsia yang dapat mengancam jiwa.

"Preeklamsia merupakan komplikasi kehamilan berbahaya yang ditandai dengan tekanan darah tinggi pada ibu hamil. Kondisi ini biasanya terjadi ketika usia kehamilan mencapai 20 minggu," katanya bertepatan dengan peringatan Hari Preeklamsia se- Dunia di Surabaya, Senin.
 
Untuk mengantisipasinya, orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut mengingatkan kepada ibu-ibu hamil untuk selalu waspada dengan tetap menjaga kesehatan tubuh agar tidak terjadi preeklamsia, salah satunya dengan rajin melakukan pemeriksaan secara rutin. 

"Ibu hamil harus rajin dan rutin melakukan pemeriksaan kehamilan secara berkala pada bidan maupun puskesmas terdekat. Sebab dengan pemeriksaan rutin, maka potensi bahaya preeklamsia bisa dihindari," ujarnya.
 
Gubernur Khofifah mengajak untuk para Ibu Hamil melakukan deteksi dini kehamilannya di pusat layanan kesehatan terdekat untuk mengetahui seberapa besar potensi terjadinya preeklamsia. 

"Ketika tenaga kesehatan melihat adanya potensi preeklamsia, langkah tindakan akan segera dilakukan," ucapnya.
 
Lebih lanjut Khofifah mengungkapkan bahwa kematian ibu berkaitan dengan kehamilan masih menjadi masalah di beberapa daerah di Jatim. 

Menurutnya upaya penyelesaian angka kematian ibu khususnya karena faktor preeklamsia bisa diselesaikan dengan meningkatkan mutu layanan dan kolaborasi antar puskesmas, rumah sakit, dinas kesehatan, perawat dan dokter spesialis obstetri dan ginologi (obgin). 

"Selama ini ibu hamil kesulitan bagaimana mencari rujukan rumah sakit. Maka kemudahan akses layanan kesehatan harus lebih mudah. Kolaborasi bisa mendukung lebih intensif antara puskesmas, rumah sakit, perawat dan dokter spesialis obgin. Respon harus cepat dengan pelayanan lebih baik agar ibu tertolong," tuturnya.

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023