Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengingatkan bahwa salah satu pekerjaan rumah bangsa Indonesia adalah menjaga dan memperkuat  persatuan.

"Nomor satu persatuan, nomor dua persatuan dan nomor tiga juga persatuan. Kalau bersatu meski dalam perbedaan pendapat akan menjadi bagian yang dapat difahami dan tetap saling menghormati dan menghargai  sehingga  akan terbangun ketentraman, ketenangan dan keamanan," katanya di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Jumat.

Pesan itu juga disampaikan Gubernur Khofifah saat bersilaturahim dengan pengurus dan anggota Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di wilayah provinsi setempat. 

Bertempat di Aula Ponpes Sabilurrosyidin Annur Surabaya, Kamis (18/5), mantan Menteri Sosial itu menyebut proses silaturahim harus terus terjalin dan terbangun secara intensif demi meminimalisir perbedaan pendapat. 

"Perbedaan pendapat merupakan sebuah keniscayaan. Perbedaan pendapat merupakan rahmat. Dalam sebuah sistem demokrasi beda pendapat merupakan hal yang lumrah. Tetapi harus tetap dalam kerangka menjaga persatuan dan persaudaraan," katanya.

Lebih lanjut Gubernur Khofifah memaparkan data indeks kerukunan umat beragama di Jatim pada tahun 2021 mencapai skor 77,8.

"Proses penilaian ini dilakukan setiap empat tahun sekali. Penilaian terakhir di tahun 2021 skor Jatim 77,8. Nilai ini menunjukkan bahwa masyarakat Jatim memiliki tingkat  kerukunan tertinggi  di antara provinsi lain di pulau Jawa dan nilai ini sekaligus  di atas nasional," katanya.

Skor tersebut menurut Khofifah menjadi modal sosial yang luar biasa untuk membangun persatuan dan kesatuan antar masyarakat.

"Artinya seluruh elemen strategis memberi penghormatan atas ikhtiar ini. Jadi perbedaan pendapat di antara kita Insya Allah akan menjadi rahmat dan kebaikan bersama," ucapnya.

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023