Rasa iba seolah menyelimuti pengunjung saat pertama memasuki ruang bawah tanah yang memperlihatkan gambar wajah seorang wanita dengan mata memerah di Alun-Alun Kota Surabaya.
Foto wanita tersebut ialah Diby Fadilah, 21, salah seorang korban gas air mata dalam tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022. Tragedi yang menewaskan ratusan orang itu terjadi setelah Arema FC menjamu Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Foto korban tragedi yang memilukan bagi penggemar sepak bola di Tanah Air tersebut merupakan hasil karya Guslan Gumilang pemenang Photo of The Year peraih Piala Alex & Frans Mendur dalam acara Anugerah Pewarta Foto Indonesia (APFI) 2023.
Selain itu, ada pula nominasi foto tunggal dan foto esai, dalam masing-masing kategori tersebut diambil empat foto terbaik pada foto esai dan enam gambar pada jenis foto tunggal.
Pameran yang menampilkan sekitar 80 foto karya Pewarta Foto Indonesia (PFI) serta deskripsi yang bisa dilihat di bawah karya tersebut berlangsung mulai 12 hingga 18 Mei 2023.
Selain itu, jika melihat lebih dalam lagi, ada pula foto-foto lanskap Surabaya, perajin, tempat wisata, hingga kegiatan yang telah diselenggarakan di Kota Pahlawan ini.
Tak ketinggalan beberapa foto Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, tampak menghiasi area yang dibangun pada tahun 2019 itu, di antaranya dalam gambar berjudul rumah batik, penghargaan untuk rakyat, terowongan, serta saat bermain sepak bola di Stadion Gelora Bung Tomo.
Salah seorang tenaga pengajar di SMKN 12 Surabaya yang hadir serta mendampingi anak didiknya untuk melihat pameran foto APFI 2023 tersebut mengaku konsep dan karya-karya para pewarta foto yang dipajang sangat bagus.
"Fungsinya untuk mengingatkan tentang kejadian-kejadian yang bahkan belum kita tahu sebelumnya," ucapnya.
Menurut dia, suasana pameran foto jurnalistik tersebut cukup ramai namun para pengunjung yang datang tetap dalam kondisi kondusif.
"Tidak ada yang desak-desakan untuk melihat foto," kata Meirina.
Sementara itu, salah seorang anak didiknya Rama Ramansa, juga mengatakan bahwa pameran foto APFI ini bagus dan cukup menarik.
"Setiap foto di sini ada jenisnya masing-masing, seperti nature and environmrnt, sports, terus juga art culture, dan lainnya," tuturnya.
Yang paling menarik, lanjutnya, yakni foto Tragedi Kanjuruhan, karena hal tersebut merupakan kejadian kelam untuk sepak bola Indonesia bahkan dunia.
"Kejadian itu tidak diharapkan sebenarnya," ucap remaja berumur 17 tahun tersebut.
Oleh karena itu, dirinya berharap agar pameran foto APFI 2023 tersebut terus diselenggarakan dan dieksplor lagi kedepannya agar lebih dapat banyak informasi dan belajar dari foto-foto yang dipajang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Foto wanita tersebut ialah Diby Fadilah, 21, salah seorang korban gas air mata dalam tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022. Tragedi yang menewaskan ratusan orang itu terjadi setelah Arema FC menjamu Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Foto korban tragedi yang memilukan bagi penggemar sepak bola di Tanah Air tersebut merupakan hasil karya Guslan Gumilang pemenang Photo of The Year peraih Piala Alex & Frans Mendur dalam acara Anugerah Pewarta Foto Indonesia (APFI) 2023.
Selain itu, ada pula nominasi foto tunggal dan foto esai, dalam masing-masing kategori tersebut diambil empat foto terbaik pada foto esai dan enam gambar pada jenis foto tunggal.
Pameran yang menampilkan sekitar 80 foto karya Pewarta Foto Indonesia (PFI) serta deskripsi yang bisa dilihat di bawah karya tersebut berlangsung mulai 12 hingga 18 Mei 2023.
Selain itu, jika melihat lebih dalam lagi, ada pula foto-foto lanskap Surabaya, perajin, tempat wisata, hingga kegiatan yang telah diselenggarakan di Kota Pahlawan ini.
Tak ketinggalan beberapa foto Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, tampak menghiasi area yang dibangun pada tahun 2019 itu, di antaranya dalam gambar berjudul rumah batik, penghargaan untuk rakyat, terowongan, serta saat bermain sepak bola di Stadion Gelora Bung Tomo.
Salah seorang tenaga pengajar di SMKN 12 Surabaya yang hadir serta mendampingi anak didiknya untuk melihat pameran foto APFI 2023 tersebut mengaku konsep dan karya-karya para pewarta foto yang dipajang sangat bagus.
"Fungsinya untuk mengingatkan tentang kejadian-kejadian yang bahkan belum kita tahu sebelumnya," ucapnya.
Menurut dia, suasana pameran foto jurnalistik tersebut cukup ramai namun para pengunjung yang datang tetap dalam kondisi kondusif.
"Tidak ada yang desak-desakan untuk melihat foto," kata Meirina.
Sementara itu, salah seorang anak didiknya Rama Ramansa, juga mengatakan bahwa pameran foto APFI ini bagus dan cukup menarik.
"Setiap foto di sini ada jenisnya masing-masing, seperti nature and environmrnt, sports, terus juga art culture, dan lainnya," tuturnya.
Yang paling menarik, lanjutnya, yakni foto Tragedi Kanjuruhan, karena hal tersebut merupakan kejadian kelam untuk sepak bola Indonesia bahkan dunia.
"Kejadian itu tidak diharapkan sebenarnya," ucap remaja berumur 17 tahun tersebut.
Oleh karena itu, dirinya berharap agar pameran foto APFI 2023 tersebut terus diselenggarakan dan dieksplor lagi kedepannya agar lebih dapat banyak informasi dan belajar dari foto-foto yang dipajang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023