Surabaya - Sebagian anggota Pasmar-1 melaksanakan izin atau cuti Lebaran 2011, sedangkan anggota kepolisian tidak diperbolehkan meninggalkan pos dan tempat tugas saat pelaksanaan Operasi Ketupat Semeru 2011 mulai H-7 (23/8) hingga H+8 (7/9).
"Bagi anggota yang melaksanakan izin atau cuti, gunakan waktu sebaik-baiknya untuk silaturrahmi dengan keluarga, khususnya orang tua," kata Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) A. Faridz Washington saat memimpin apel khusus di lapangan sepak bola Brigif-1 Marinir Gedangan Sidoarjo, Kamis.
Di hadapan seluruh prajurit Pasmar-1 yang mengikuti apel khusus itu, Danpasmar-1 mengharapkan para prajurit untuk menikmati libur hari raya dengan penuh kegembiraan bersama keluarga, dengan penuh keselamatan dan kenikmatan bersama keluarga.
"Jangan kotori hari raya dengan kegiatan-kegiatan yang mempermalukan keluarga, mempermalukan kesatuan, dan jangan melakukan kegiatan-kegiatan yang mengorbankan jiwa sia-sia," katanya.
Setelah apel khusus itu usai, acara dilanjutkan dengan lomba "try out" Halang Rintang (HR) di lapangan Halang Rintang Brigif-1Marinir yang diikuti tujuh tim Binsat Pasmar-1 dengan Yonif-3 Marinir berhasil menyabet juara pertama, Yonif-1 Marinir berhasil meraih juara kedua, dan Yonroket-1 Marinir sebagai juara ketiga.
Secara terpisah, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jatim Irjen Pol Hadiatmoko saat memimpin gelar pasukan Operasi Ketupat 2011 menegaskan bahwa polisi tidak boleh meninggalkan pos dan tempat tugas.
"Kalau bolos akan diberi sanksi. Polisi tidak boleh libur saat operasi, karena nanti akan saya berikan libur secara bergilir pasca-Lebaran," kata mantan Kapolda Bali itu.
Untuk pengamanan Lebaran, pihaknya melibatkan 15.772 polisi se-Jatim dalam Operasi Ketupat Semeru 2011 selama 16 hari mulai tanggal 23 Agustus (H-7) hingga 7 September (H+8).
Dalam kesempatan itu, mantan Wakabareskrim Polri itu juga memperbolehkan masyarakat untuk menggelar takbir keliling, asalkan semuanya dilakukan secara tertib.
"97 persen masyarakat Jatim itu Muslim, karena boleh-boleh saja bertakbir keliling, asalkan tertib dan tidak saling melempar mercon (petasan) seperti (musibah pelemparan petasan) di Mojokerto," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011