Kabupaten Jember, Jawa Timur menjadi lokasi pelatihan dasar manajemen bencana yang diikuti puluhan peserta dari sejumlah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tersebar di lima provinsi di Indonesia.

"Ada puluhan peserta yang berasal dari lima provinsi tengah mengikuti pelatihan dasar manajemen bencana tersebut dan penempatan pelatihan di Jember sangat tepat," kata Bupati Jember Hendy Siswanto usai membuka pelatihan dasar manajemen bencana di Pendapa Wahyawibawagraha Jember, Senin.

Kegiatan yang digelar BPBD Jember dengan menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu, diikuti sejumlah BPBD di antaranya BPBD Kota Probolinggo, BPBD Kabupaten Lumajang, BPBD Provinsi Jawa Timur, BPBD Kota Banjarmasin, BPBD Kabupaten Buleleng, BPBD Kabupaten Magetan, BPBD Kabupaten Semarang, dan BPBD Provinsi Kalimantan Selatan.

"Banyak titik risiko bencana yang ada di Kabupaten Jember, sehingga pelatihan itu diharapkan mampu menggugah kewaspadaan banyak orang terkait dengan adanya bencana," tuturnya.

Pemkab Jember tidak berharap ada bencana, tetapi kegiatan tersebut salah satu bagian ikhtiar untuk mengantisipasi bencana karena diharapkan mampu mengelola berbagai hal saat bencana itu terjadi, salah satunya mengurangi korban bencana.

"Selain itu, pelatihan yang diikuti peserta dari berbagai daerah itu juga diharapkan mampu menjadi sarana kolaborasi hingga menjalin silaturahmi antar-anggota BPBD dari berbagai daerah," katanya.

Apabila suatu saat butuh bantuan dalam bentuk apapun antara satu sama lain, lanjut dia, hal tersebut menjadi penting karena bencana datangnya tidak pernah bisa direncanakan, sehingga pihaknya akan menyiapkan kekuatan untuk berkolaborasi menanggulangi bencana.

"Dengan adanya pelatihan itu diharapkan para peserta paham mengenai dasar-dasar penanggulangan bencana, termasuk mengenai manajemen logistik-peralatan, data-informasi, serta kerja sama berbagai pihak untuk menanggulangi bencana," ujarnya.

Hendy menjelaskan pelatihan juga menumbuhkan inspirasi bagi Pemkab Jember karena akan menggelar pelatihan dasar manajemen bencana kepada para aparatur sipil negara (ASN).

"Kami akan mulai memberikan pelatihan kepada ASN, ada sekitar 22 ribu ASN karena hampir setiap titik di Kabupaten Jember berisiko bencana. Jika mengandalkan anggota BPBD dan relawan bencana, jelas tidak akan mampu," katanya.

Ia mengatakan perlu ada tanggung jawab seluruh pihak karena bencana menjadi tanggung jawab bagi pemerintah dan masyarakat, serta pengusaha, sehingga kolaborasi tersebut dapat menekan jumlah korban dan penanganan bencana yang bagus.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Abdul Hakim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023