Surabaya - Produsen komputer asal Amerika Serikat memperkenalkan komputer kognitif yang dirancang mampu meniru kemampuan otak manusia atas persepsi dan berbagi tindakan kognisi lainnya. "Proyek ini merupakan inisiatif besar di luar paradigma yang sebelumnya menguasai arsitektur dunia komputer selama lebih dari setengah abad," kata Presiden Direktur IBM Indonesia, Suryo Suwignjo, dalam rilisnya di Surabaya, Rabu. Ia mengemukakan bahwa sistem komputer kognitif dibangun dengan menggunakan "chip" yang tidak diprogram seperti komputer tradisional saat ini. Sebaliknya, komputer kognitif dapat belajar melalui pengalaman, menemukan korelasi, membuat hipotesis, dan mengingat pelajaran sehingga cara kerjanya meniru otak struktural. IBM menggabungkan prinsip-prinsip "nanoscience", "neuroscience", dan superkomputer sebagai bagian dari inisiatif komputer kognitif selama bertahun-tahun. Untuk menghasilkan program tersebut, IBM berkolaborasi dengan perguruan tinggi dengan biaya sekitar 21 juta dolar AS. "Aplikasi komputer masa depan akan semakin menuntut fungsionalitas. Chip ini nantinya merupakan langkah signifikan lainnya dalam evolusi komputer dari kalkulator untuk sistem pembelajaran generasi baru yang berisi aplikasi bisnis dan ilmu pengetahuan lainnya," kata Suryo. Ia menambahkan bahwa arsitektur program tersebut terintegrasi pada sistem komputer kognitif yang di dalamnya terdapat jaringan "on-chip" ringan. Jaringan itu dapat menciptakan sebuah sistem yang terintegrasi tunggal dari perangkat keras dan perangkat lunak. Arsitektur itu menunjukan sebuah pergeseran kritikal dari komputer tradisional ke arsitektur hemat energi yang terintegrasi antara memori dengan prosesor. "Tujuan jangka panjang kami adalah membangun sebuah sistem chip dengan sepuluh miliar neuron dan ratusan triliun sinapsis yang hanya dengan menghabiskan energi sebanyak satu kilowatt dan bervolume kurang dari dua liter," katanya. Komputer kognitif masa depan akan dapat mencerna informasi yang kompleks dan bertindak melalui beberapa mode motorik dalam cara yang terkoordinasi dan bergantung pada sebuah konteks. Sebagai contoh, sistem komputer kognitif pemantauan pasokan air dunia mengandung jaringan sensor yang selalu mencatat dan melaporkan suhu, tekanan, ketinggian gelombang, pasang-surut air laut, dan mengeluarkan peringatan tsunami berdasarkan pengambilan keputusan. Chip komputer kognitif IBM dibangun dengan menggunakan fasilitas yang canggih di Fishkill, New York, AS dan saat ini sedang diuji di laboratorium penelitian di Yorktown Heights, New York, dan San Jose, California.*

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011