Ponorogo - Ratusan hektare hutan pinus dan alba yang yang berlokasi di wilayah perbukitan Desa Galak, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Selasa siang, terbakar.
Api dan kepulan asap tebal pertama kali diketahui berasal dari puncak salah satu bukit setempat yang kemudian menyebar dengan cepat seiring kencangnya hembusan angin saat kebakaran terjadi.
Tidak ada laporan korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun akibat amuk si jago merah yang melanda kawasan hutan tersebut sejak pukul 12.00 WIB, kerugian yang dialami Perum Perhutani (KPH Lawu) diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
"Kami belum menghitung secara pasti berapa kerugiannya. Tapi kalau melihat luas area hutan yang terbakar, bisa jadi kerugiannya cukup besar, bisa mencapai ratusan juta," kata Asper Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (KBKPH) Ponorogo, Mulyadi.
Ia mengonfirmasi, hingga berita ini mulai ditulis pada pukul 17.30 WIB, api belum sepenuhnya bisa dijinakkan. Luasnya lahan yang terbakar serta keterbatasan alat menyebabkan proses atau upaya pemadaman berjalan sangat lambat.
Sulitnya air dan kondisi medan membuat api terus berkobar, apalagi angin berhembus sangat kencang sehingga memperbarah dampak kebakaran.
Perhutani dibantu warga yang tergabung dalam lembaga masyarakat desa hutan (LMDH) dan aparat kepolisian hanya bisa melokalisir rembetan api agar tidak semakin mendekati wilayah pemukiman penduduk ataupun kawasan hutan lainnya.
"Meski tidak bisa padam sepenuhnya, beberapa titik api sudah berhasil dijinakkan," kata Kapolres Ponorogo, AKBP Yuda Gustawan.
Gustawan menyatakan, pihaknya belum bisa memastikan penyebab kebakaran yang melanda 100 hektare lebih kawasan hutan pinus serta hutan alba di sekitar Gunung Galak, Kikit, Serta Randu Alas tersebut.
Selain masih ditemukan sejumlah titik kepulan asap yang berisiko memicu kebakaran susulan, jajaran kepolisian dibantu petugas perhutani sejauh ini masih mencoba melakukan investigasi.
"Kemungkinan karena faktor kekeringan yang kemudian dipicu api dari putung rokok dan semacamnya. Soal ada atau tidaknya unsur kesengajaan, kami masih akan menyelidiki lebih lanjut," tandas Kapolres.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011