Menteri BUMN Erick Thohir meminta PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI untuk membuat proyeksi pertumbuhan penumpang ke depan pascaCOVID-19.

"Saya sudah meminta KAI untuk membuat proyeksi pertumbuhan penumpang ke depan pascaCOVID-19, karena pada saat pandemi angka penumpangnya tidak sama dengan saat ini," ujar Erick dalam acara ramah tamah dengan wartawan di Jakarta, Rabu.

Erick sangat percaya bahwa salah satu solusi transportasi publik adalah kereta, kalau Indonesia mau menekan penggunaan kendaraan pribadi, mengurangi ketergantungan pada impor BBM selain juga mendukung peralihan kepada kendaraan listrik.

"Karena itu kita bicara dengan Jepang, apalagi nanti ada G7, kita bicara bagaimana memetakan ulang kondisi perkeretaapian yang ada di Jawa, Sumatera dan Madura," katanya.

Erick mengungkapkan transportasi publik menjadi prioritas ke depan, karena tidak mungkin pemerintah mendorong kendaraan pribadi.

Terkait impor KRL bekas dari Jepang, dirinya sudah berdiskusi dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Komisi VI DPR RI.

Erick mengatakan PT INKA adalah perusahaan BUMN yang memproduksi gerbong KRL. Produk dari INKA memiliki dua kualitas yakni versi dalam negeri dan ada yang bekerja sama dengan perusahaan produsen gerbong terbaik di dunia yakni Stadler.

Tentunya, lanjut Erick, harus melihat kapasitas produksinya berapa. Namun, terdapat catatan bahwa EBITDA INKA saat ini masih negatif, artinya perlu ada dukungan cashflow kepada INKA. Kalau cashflow-nya tidak ketemu maka tidak mungkin memproduksi jumlah yang dibutuhkan.

"Kita harus menghitung ulang kebutuhan gerbongnya berapa. Saya menolak impor jika terjadi mark up dan saya akan minta BPKP untuk audit ulang jika memang terjadi mark up. Namun kalau kita membutuhkan (impor) maka kita terbuka, tetapi perlu duduk dengan data yang sama. Dan kalau ada korupsi saya akan sikat," kata Erick.

Pewarta: Aji Cakti

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023