Israel pada Selasa (2/5) meluncurkan serangan udara yang menargetkan lokasi faksi-faksi Palestina di Jalur Gaza yang terkepung.
Pesawat tempur Israel, dengan sejumlah rudal, menembaki lokasi faksi-faksi bersenjata di Kota Gaza dan daerah pusat di sana, menurut saksi mata dan wartawan kantor berita Anadolu.
Pengeboman itu menyebabkan ledakan dahsyat di sebagian besar wilayah di Jalur Gaza.
Kementerian Kesehatan Palestina belum memberikan informasi apa pun mengenai adanya korban jiwa.
Kelompok-kelompok Palestina di Gaza dan Israel baku tembak pada Selasa tak lama setelah kematian seorang warga Palestina yang ditahan dan mogok makan di penjara Israel.
Khader Adnan tewas di penjara Israel usai menjalani aksi mogok makan selama 86 hari.
Baca juga: Pertikaian Palestina-Israel mencapai puncak ketegangan
Layanan Penjara Israel (IPS) mengatakan Adnan yang merupakan anggota kelompok Jihad Islam ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri pada Selasa pagi. Ia kemudian dibawa ke rumah sakit, namun upaya untuk menyelamatkannya gagal.
Kematian Adnan menuai gelombang kecaman, dan Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh menyebutnya "pembunuhan yang disengaja".
Pria berusia 44 tahun asal Kota Arraba, Jenin itu mulai mogok makan pada 5 Februari untuk memprotes penahanannya oleh otoritas Israel.
Adnan berulang kali ditangkap oleh pasukan Israel dan sudah lima kali melakukan aksi mogok makan sejak 2004.
Pada 2012, Adnan pernah mogok makan selama 66 hari sebagai bentuk protes terhadap penahanannya sehingga memaksa otoritas Israel untuk membebaskannya.
Dia kembali melakukan aksi serupa pada 2015 dan 2018.
Sumber: Anadolu
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Pesawat tempur Israel, dengan sejumlah rudal, menembaki lokasi faksi-faksi bersenjata di Kota Gaza dan daerah pusat di sana, menurut saksi mata dan wartawan kantor berita Anadolu.
Pengeboman itu menyebabkan ledakan dahsyat di sebagian besar wilayah di Jalur Gaza.
Kementerian Kesehatan Palestina belum memberikan informasi apa pun mengenai adanya korban jiwa.
Kelompok-kelompok Palestina di Gaza dan Israel baku tembak pada Selasa tak lama setelah kematian seorang warga Palestina yang ditahan dan mogok makan di penjara Israel.
Khader Adnan tewas di penjara Israel usai menjalani aksi mogok makan selama 86 hari.
Baca juga: Pertikaian Palestina-Israel mencapai puncak ketegangan
Layanan Penjara Israel (IPS) mengatakan Adnan yang merupakan anggota kelompok Jihad Islam ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri pada Selasa pagi. Ia kemudian dibawa ke rumah sakit, namun upaya untuk menyelamatkannya gagal.
Kematian Adnan menuai gelombang kecaman, dan Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh menyebutnya "pembunuhan yang disengaja".
Pria berusia 44 tahun asal Kota Arraba, Jenin itu mulai mogok makan pada 5 Februari untuk memprotes penahanannya oleh otoritas Israel.
Adnan berulang kali ditangkap oleh pasukan Israel dan sudah lima kali melakukan aksi mogok makan sejak 2004.
Pada 2012, Adnan pernah mogok makan selama 66 hari sebagai bentuk protes terhadap penahanannya sehingga memaksa otoritas Israel untuk membebaskannya.
Dia kembali melakukan aksi serupa pada 2015 dan 2018.
Sumber: Anadolu
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023