Puluhan ribu buruh memadati titik lokasi aksi peringatan Hari Buruh Internasional atau "May Day" yang dipusatkan di depan Kantor Gubernur Jawa Timur, di Jalan Pahlawan, Kota Surabaya, Senin, sembari membentangkan bendera merah putih berukuran raksasa.

Pantauan ANTARA, bendera kebangsaan Republik Indonesia itu dibentangkan dan kemudian dibawa melalui long march, mulai perempatan Jalan Bubutan hingga menuju Jalan Pahlawan.

Setelah iring-iringan massa aksi "May Day" tiba di Jalan Pahlawan, bendera sepanjang 30 meter yang dibawa oleh puluhan buruh dari Garda Metal Federasi Serikat Pekerja Metal (FSPMI) Jawa Timur.

Posisi bendera raksasa itu ditempatkan tepat di depan panggung yang didirikan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur. Massa aksi kemudian menyanyikan lagu Indonesia Raya secara serempak.

Setelah lagu Indonesia Raya selesai dikumandangkan melalui pengeras suara yang terpasang di salah satu mobil komando. Setelah menyanyikan lagu kebangsaan, pasukan pembawa bendera dari Garda Metal FSPMI Jawa Timur langsung melipat bendera raksasa itu untuk disimpan kembali.

Selanjutnya, para massa aksi "May Day" melakukan orasi untuk menyampaikan sejumlah poin tuntutan kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. 

Wakil Sekretaris FSPMI Jawa Timur Nurudin Hidayat mengatakan, disertakannya bendera merah putih berukuran raksasa itu sebagai bentuk rasa nasionalisme yang ingin ditunjukkan oleh para buruh.

"Ini cinta kami terhadap Indonesia, maka untuk mengawal jalannya pemerintahan perlu kontrol sosial," kata Nurudin di sela aksi penyampaian aspirasi "May Day".

Hingga pukul 16.32 WIB, para massa aksi masih menunggu hasil audiensi antara Pemprov Jawa Timur dengan sejumlah perwakilan buruh yang digelar di Kantor Gubernur Jawa Timur.

Orasi pun masih terus berjalan, mereka menyampaikan terkait permintaan mengatasi beberapa persoalan, seperti tunggakan tunjangan hari raya (THR) hingga pencegahan kasus korupsi di Jawa Timur.

Massa aksi juga meminta Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa keluar untuk menemui para pendemo.

Pewarta: Ananto Pradana

Editor : Abdul Hakim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023