Petugas gabungan berhasil mengevakuasi puluhan kepala keluarga terdampak (korban) banjir dengan ketinggian air hingga 1 meter di Desa Kutorenon, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (27/4) malam.
"Sebanyak 94 KK di Dusun Krajan II, Desa Kutorenon, Kecamatan Sukodono telah berhasil dievakuasi oleh Tim gabungan BPBD, TNI-Polri, dan relawan, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa dan kerugian materiil akibat banjir tersebut," kata Petugas Pusdalops BPBD Kabupaten Lumajang, Nur Cahyo saat dimintai keterangan melalui telepon di kabupaten setempat, Jumat.
Ia mengatakan tim sudah disebar untuk melakukan monitor perkembangan debit air saat mengetahui informasi debit air naik di Sungai Menjangan di Jembatan Slompret Desa Bedayu pada Kamis (27/4) pukul 15.20 WIB.
"Sekitar pukul 19.10 WIB, debit Sungai Menjangan di Desa Kutorenon mulai naik dan meluap ke jalan dan rumah warga hingga 1 meter, sehingga kami bersama tim segera melakukan evakuasi masyarakat yang berada di sekitar sungai," tuturnya.
Kemudian sekitar pukul 22.00 WIB, genangan air dari Sungai Menjangan mulai berangsur surut, sehingga warga di Dusun Krajan II, Desa Kutorenon mulai membersihkan rumah yang terendam banjir.
"Kami bersyukur karena sekitar pukul 22.00 WIB luberan air sudah mulai surut dan warga juga kembali ke rumahnya masing-masing untuk dibersihkan. Dari total 94 KK di area tersebut nihil korban jiwa dan kerugian materiil," katanya.
Untuk menindaklanjuti kejadian banjir itu, lanjut dia, Pemerintah Kabupaten Lumajang melalui BPBD telah berkoordinasi dengan UPT PSDA WS Bondoyudo Baru di Lumajang, Pemerintah Desa Kutorenon, DPUTR, Koramil, Polsek Sukodono untuk memonitor perkembangan dan melaporkan kepada pimpinan.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan UPT PSDA WS Bondoyudo Baru di Lumajang dan sejumlah pihak lainnya untuk mengurangi dampak banjir yang terjadi akibat luapan air dari Sungai Menjangan," ujarnya.
Ia menjelaskan upaya normalisasi sepanjang 1,7 kilometer di Sungai Menjangan sudah dilakukan sekitar 8 bulan yang lalu, sehingga diharapkan upaya itu dapat menekan dampak banjir di Lumajang.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Sebanyak 94 KK di Dusun Krajan II, Desa Kutorenon, Kecamatan Sukodono telah berhasil dievakuasi oleh Tim gabungan BPBD, TNI-Polri, dan relawan, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa dan kerugian materiil akibat banjir tersebut," kata Petugas Pusdalops BPBD Kabupaten Lumajang, Nur Cahyo saat dimintai keterangan melalui telepon di kabupaten setempat, Jumat.
Ia mengatakan tim sudah disebar untuk melakukan monitor perkembangan debit air saat mengetahui informasi debit air naik di Sungai Menjangan di Jembatan Slompret Desa Bedayu pada Kamis (27/4) pukul 15.20 WIB.
"Sekitar pukul 19.10 WIB, debit Sungai Menjangan di Desa Kutorenon mulai naik dan meluap ke jalan dan rumah warga hingga 1 meter, sehingga kami bersama tim segera melakukan evakuasi masyarakat yang berada di sekitar sungai," tuturnya.
Kemudian sekitar pukul 22.00 WIB, genangan air dari Sungai Menjangan mulai berangsur surut, sehingga warga di Dusun Krajan II, Desa Kutorenon mulai membersihkan rumah yang terendam banjir.
"Kami bersyukur karena sekitar pukul 22.00 WIB luberan air sudah mulai surut dan warga juga kembali ke rumahnya masing-masing untuk dibersihkan. Dari total 94 KK di area tersebut nihil korban jiwa dan kerugian materiil," katanya.
Untuk menindaklanjuti kejadian banjir itu, lanjut dia, Pemerintah Kabupaten Lumajang melalui BPBD telah berkoordinasi dengan UPT PSDA WS Bondoyudo Baru di Lumajang, Pemerintah Desa Kutorenon, DPUTR, Koramil, Polsek Sukodono untuk memonitor perkembangan dan melaporkan kepada pimpinan.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan UPT PSDA WS Bondoyudo Baru di Lumajang dan sejumlah pihak lainnya untuk mengurangi dampak banjir yang terjadi akibat luapan air dari Sungai Menjangan," ujarnya.
Ia menjelaskan upaya normalisasi sepanjang 1,7 kilometer di Sungai Menjangan sudah dilakukan sekitar 8 bulan yang lalu, sehingga diharapkan upaya itu dapat menekan dampak banjir di Lumajang.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023