Madiun - Pesanan atau permintaan keranjang parsel di tempat usaha industri rumah tangga kerajinan keranjang dari bambu di Desa Mojopurno, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, meningkat signifikan jelang Hari Raya Idul Fitri 1432 Hijriah. "Meski pemerintah melarang pemberian parsel, namun sejak memasuki bulan Ramadhan, pesanan keranjang parsel dari bambu terus meningkat. Hal ini menyusul tradisi pemberian parsel oleh sejumlah kalangan masyarakat saat hari raya," ujar pengusaha kerajinan keranjang bambu di Desa Mojopurno, Darmawan, Jumat. Menurut dia, peningkatan pesanan keranjang parsel mencapai lima hingga enam kali lipat dibandingkan dengan bulan biasa atau berkisar 12.000 keranjang selama tiga pekan terakhir. Bahkan, peningkatan pesanan sudah berlangsung sejak dua bulan sebelum Ramadhan. Pada bulan biasa, jumlah pesanan keranjang parsel di tempatnya hanya sekitar 2.000 keranjang dengan berbagai ukuran. Sedangkan saat memasuki bulan Ramadhan, pemesanan meningkat menjadi 10.000 hingga 12.000 keranjang. Hal ini otomatis mendatangkan keuntungan tersendiri bagi perajin keranjang parsel. Diperkirakan, omzetnya selama jelang Lebaran meningkat hingga puluhan juta Rupiah. Konsumen keranjang bambu ini sendiri bervariasi, mulai dari perusahaan swasta, perorangan, sampai dengan pengusaha parsel. Pemberian parsel telah menjadi tradisi saat hari raya tiba. "Jumlah permintaan paling banyak berasal dari pengusaha parsel. Karena keranjang bambu tersebut digunakan sebagai tempat parsel untuk kemudian dijual lagi," jelas Darmawan. Selain dipasarkan di wilayah Madiun dan sekitarnya, hasil kerajinan miliknya tersebut juga sukses menembus pasar di sejumlah wilayah Jawa Timur, Jakarta, bahkan hingga Bali. Untuk harga, Sudarmawan mematok berdasarkan ukuran dan model keranjang. Satu set keranjang dihargai Rp25 ribu hingga Rp30 ribu untuk wilayah pemasaran Jawa Timur. Sedangkan wilayah pemasaran Jakarta, satu set terdiri dari tiga buah keranjang ukuran kecil, sedang, dan besar, mencapai Rp35 ribu.

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011