Pengamat politik Universitas Brawijaya Malang Wawan Sobari menilai Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memiliki peluang untuk menyodorkan nama bakal calon wakil presiden (cawapres) ke PDI Perjuangan usai menyatakan dukungan kepada Ganjar Pranowo.
Wawan mengatakan peluang salah satu nama yang saat ini dikaitkan dengan PPP adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, yang dikabarkan akan merapat ke partai berlambang Ka'bah itu.
"Kalau peluang, kalau PPP menyodorkan Sandiaga Uno sangat mungkin," kata Wawan di Malang, Jawa Timur, Kamis.
PPP resmi mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal capres untuk Pilpres 2024. Nama Ganjar Pranowo diusung sebagai bakal capres Pemilu 2024 menyesuaikan keputusan Rapimnas PPP Nomor 05/04/Rapimnas/5/2023.
Sementara itu, Sandiaga Uno dikabarkan akan merapat ke PPP setelah mendengar sejumlah masukan dari para tokoh terkait langkah tersebut. Sandiaga menyatakan akan mengumumkan keputusannya itu usai perayaan Idul Fitri 1444 Hijriah.
Dengan informasi terkait kepindahan Sandiaga Uno ke PPP tersebut, Wawan menilai spekulasi untuk mengajukan Sandiaga mendampingi Ganjar dalam kontestasi Pemilu 2024 itu memang bisa saja terjadi.
"Jadi, menurut saya, memang spekulasi orang ke arah sana, terutama ketika Sandiaga bergabung ke PPP, itu sangat mungkin," tambahnya.
Namun, katanya, PDI Perjuangan juga bisa melakukan perhitungan terkait siapa sosok yang memiliki peluang besar untuk mendampingi Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.
Menurutnya, sejumlah tokoh bisa dikaitkan dengan elektabilitas Ganjar Pranowo, sehingga PDI Perjuangan pasti memperhitungkan setiap bakal pendamping Ganjar itu untuk peningkatan elektabilitas, termasuk Sandiaga Uno.
"Menurut saya, PDI Perjuangan juga akan tetap melihat, menghitung, siapa calon wapres yang elektabilitasnya bagus; dan jika digabung dengan Ganjar, itu tinggi. Sandiaga Uno tidak bisa diremehkan karena punya pengalaman," katanya.
Saat ini, PDI Perjuangan akan memilih sosok yang tepat untuk mendampingi Ganjar Pranowo pada Pemilu 2024 mengingat ada sejumlah nama yang loyal kepada Presiden Joko Widodo selain Sandiaga Uno, yakni Erick Thohir.
"Menurut saya tinggal persoalan PDI Perjuangan mau memilih siapa, karena yang loyal kepada Jokowi, selain Sandiaga Uno itu ada Erick Thohir," ujarnya.
Untuk diketahui, pendaftaran bakal capres dan cawapres dijadwalkan pada 19 Oktober hingga 25 November 2023.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu), pasangan capres dan cawapres diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini, ada 575 kursi di parlemen, sehingga pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023