Bojonegoro - Pemesan mebel di perajin mebel kayu jati di Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), menjelang Hari Raya Idulfitri 1432 Hijriyah ini, semakin meningkat. "Pesanan mebel yang masuk di tempat kami, semuanya perabotan kursi tamu. Dalam sepekan ini, kami menerima pesanan lima unit mebel kursi tamu," kata Seorang perajin mebel kayu jati Asri di Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, Mas'ulin (45), Kamis. Ia menjelaskan, pesanan lima unit kursi tamu tersebut, meningkat, kalau dibandingkan dengan pesanan yang biasanya hanya berkisar dua atau tiga unit mebela/bulan. Diperkirakan, pembeli mebel di tempatnya semakin mendekati lebaran, masih berpeluang bertambah. Bahkan, lanjutnya, meningkatnya jumlah pemesan mebel menjelang lebaran ini, juga dialami para perajin kayu jati di desa yang dikenal sebagai sentra penghasil mebel di kota ledre itu. Diperkirakan, bersamaan Hari Raya Idulfitri atau setelah itu, masih ada pembeli yang datang di lokasi kerajinan mebel di desa setempat. "Biasanya mereka warga Bojonegoro yang menetap di luar kota, pulangnya membawa oleh-oleh mebel," tandasnya. Disebutkan, pemesan meja kursi tamu di tempatnya tersebut, selain lokal Bojonegoro, ada juga yang dari Surabaya dan Lamongan, dengan harga berkisar Rp3,5 juta per unit. "Mebel kursi tamu ini, sebelum lebaran harus sudah rampung," katanya menambahkan. Secara terpisah, Direktur UD Sadam Art, Guntur (37) menyatakan, pesanan mebel di tempatnya, sebenarnya sudah mulai ada peningakatan pada awal puasa Ramadhan lalu. Jika diperhitungan sejak awal Ramadhan lalu, hingga sekarang ini, nilai nominal pemesan mebel di tempatnya, mencapai Rp400 juta lebih. "Pemesan Jakarta ada, Bali juga ada," katanya menjelaskan. Sementara itu, seorang perajin lainnya, Ny. Lasimah (34) mengaku, pemesan mebel di tempatnya selama puasa Ramadhan ini, juga meningkat, hingga lima unit kusen-kusen jati. Padahal, pada hari normal biasa, pemesan kusen-kusen di tempatnya hanya berkisar dua unit per bulan. "Pemesan kusen dari Lamongan ini meminta sepekan sebelum lebaran harus sudah jadi, karena untuk berlebaran," katanya mengungkapkan. Ketua Koperasi Kriya Makmur (Koyama) Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, Mamik Slamet menyatakan, pemesan mebel di desa setempat, tidak hanya lokal Bojonegoro, namun juga Surabaya, Jakarta, Bandung, Bali, juga luar Jawa. "Hanya saja, sebagian besar perajin masih membeli mebel setengah jadi darii Jepara Jawa Tengah, kemudian penyelesaian akhirnya di Bojonegoro," katanya mengungkapkan. Ia menambahkan, di desa setempat, tercatat ada 86 perajin, dengan jumlah tenaga kerja berkisar lima orang hingga mencampai puluhan orang per perajin. Sementara ini, harga mebel di desa setempat, mulai Rp250 ribu, seperti tempat air, hingga mebel seharga Rp25 juta. ***5***

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011