Penjualan bingkisan Lebaran atau parsel di sejumlah toko oleh-oleh dan roti di Kota Madiun tergolong laris menjelang hari Lebaran tahun 2023 yang kurang beberapa hari lagi.
"Setiap tahun menjelang Lebaran selalu ramai pesanan parsel. Sempat turun karena pandemi, namun tahun ini ramai lagi dibandingkan lebaran kemarin," ujar karyawan Toko Roti Imelda, Sheila Nindi di Madiun, Senin.
Menurut dia, dalam satu hari tokonya bisa membuat 100 parsel dan selalu habis terjual. Bahkan jumlah tersebut belum termasuk pesanan yang datang dari konsumen ke toko.
"Sehari bisa buat 100 parsel siap jual dan langsung terbeli. Belum sama pesanan yang masuk. Tahun ini meningkat dibanding tahun sebelumnya," katanya.
Adapun bentuk parselnya bermacam-macam. Ada yang keranjang dan ada juga yang tergantung dari selera pemesan.
"Bentuk parsel yang paling banyak disukai adalah parsel berbentuk keranjang, kubah masjid, dan kipas. Isi parsel juga tergantung pesanan, ada yang berisi makanan ringan, kue kering, piring dan gelas keramik, hingga barang kebutuhan pokok," katanya.
Harga parsel yang ditawarkan juga bervariasi, tergantung dari besar dan kecilnya parsel. Ada paket Rp150 ribu, Rp200 ribu, Rp300 ribu, hingga jutaan rupiah per parsel.
Maklum, toko tempatnya bekerja memang sudah cukup lama sebagai pemain di dunia toko kue. Sehingga banyak langganan yang ke sana.
Untuk memuaskan pelanggan, ia sangat memperhatikan mutu parselnya. Hal itu dilakukan dengan memperhatikan tanggal kedaluwarsa parselnya dan cara dia mempercantik parselnya.
"Pelanggan saat ini sudah pintar, mereka pasti langsung cek tanggal kedaluwarsa produk makanan parsel," katanya.
Selain itu, pihaknya mengaku juga lebih kreatif lagi dalam menghiasi parselnya. Untuk mempercantik parselnya, ia menggunakan hiasan pita dan kertas berwarna-warni. Sedangkan untuk keranjang parselnya ia memesan perajin.
Adapun untuk konsumennya adalah masyarakat umum dengan berbagai latar belakang pekerjaan dan asal. Ia memprediksi pesanan parsel masih akan terus bertambah hingga menjelang lebaran.
"Biasanya semakin banyak yang order kalau pas H-5 lebaran," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Setiap tahun menjelang Lebaran selalu ramai pesanan parsel. Sempat turun karena pandemi, namun tahun ini ramai lagi dibandingkan lebaran kemarin," ujar karyawan Toko Roti Imelda, Sheila Nindi di Madiun, Senin.
Menurut dia, dalam satu hari tokonya bisa membuat 100 parsel dan selalu habis terjual. Bahkan jumlah tersebut belum termasuk pesanan yang datang dari konsumen ke toko.
"Sehari bisa buat 100 parsel siap jual dan langsung terbeli. Belum sama pesanan yang masuk. Tahun ini meningkat dibanding tahun sebelumnya," katanya.
Adapun bentuk parselnya bermacam-macam. Ada yang keranjang dan ada juga yang tergantung dari selera pemesan.
"Bentuk parsel yang paling banyak disukai adalah parsel berbentuk keranjang, kubah masjid, dan kipas. Isi parsel juga tergantung pesanan, ada yang berisi makanan ringan, kue kering, piring dan gelas keramik, hingga barang kebutuhan pokok," katanya.
Harga parsel yang ditawarkan juga bervariasi, tergantung dari besar dan kecilnya parsel. Ada paket Rp150 ribu, Rp200 ribu, Rp300 ribu, hingga jutaan rupiah per parsel.
Maklum, toko tempatnya bekerja memang sudah cukup lama sebagai pemain di dunia toko kue. Sehingga banyak langganan yang ke sana.
Untuk memuaskan pelanggan, ia sangat memperhatikan mutu parselnya. Hal itu dilakukan dengan memperhatikan tanggal kedaluwarsa parselnya dan cara dia mempercantik parselnya.
"Pelanggan saat ini sudah pintar, mereka pasti langsung cek tanggal kedaluwarsa produk makanan parsel," katanya.
Selain itu, pihaknya mengaku juga lebih kreatif lagi dalam menghiasi parselnya. Untuk mempercantik parselnya, ia menggunakan hiasan pita dan kertas berwarna-warni. Sedangkan untuk keranjang parselnya ia memesan perajin.
Adapun untuk konsumennya adalah masyarakat umum dengan berbagai latar belakang pekerjaan dan asal. Ia memprediksi pesanan parsel masih akan terus bertambah hingga menjelang lebaran.
"Biasanya semakin banyak yang order kalau pas H-5 lebaran," kata dia.
Editor : Fiqih Arfani
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023