Madiun - Kepolisian Resor Madiun Kota berhasil menangkap sedikitnya 75 orang tersangka dalam operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) Semeru yang digelar pada tanggal 1-10 Agustus 2011 di wilayah setempat. "75 orang tersangka tersebut meliputi beberapa kasus kriminal, di antaranya kasus pornografi, minuman keras, premanisme, perjudian, narkoba, dan asusila. Total kasus tercatat mencapai 58 kasus," ujar Wakil Kepala Polres Madiun Kota, Kompol M. Hasibuan, kepada wartawan. Selain 75 tersangka, polisi juga berhasil menyita barang bukti hasil kejahatan, antara lain eksternal "hardisk" untuk kasus pornografi, 148,5 liter arak Jowo untuk kasus minuman keras, satu buah spion sepeda motor untuk kasus premanisme, dan satu unit motor Honda Legenda untuk kasus pencurian sepeda motor. Kemudian, uang tunai Rp816 ribu dan peralatan judi untuk kasus perjudian, serta sabu-sabu sebesar 5,8 gram untuk kasus narkoba yang ditemukan di dalam Lembaga Pemasyarakatan Klas I Madiun. Khusus untuk kasus narkoba, selain sabu-sabu, polisi juga menyita 26 butir pil obat narkotika golongan 1 yang diduga merupakan sabu-sabu yang dibuat dalam bentuk pil, 12 pil warna coklat serta ungu yang terdapat cap kuda, dan peralatan untuk menghisap narkoba lainnya. "Untuk tersangka yang melanggar asusila sudah menjalani sidang tindak pidana ringan di Pengadilan Kota Madiun. Sedangkan para tersangka yang melanggar tindak pidana umum masih dalam proses penyidikan," kata Hasibuan. Kompol M Hasibuan menilai tindak kriminalitas cenderung naik menjelang Lebaran. Karena itu, pihaknya akan gencar melakukan operasi penyakit masyarakat hingga hari Lebaran mendatang. "Tindak kriminal menjelang Lebaran tetap berpotensi terjadi di berbagai tempat, bahkan intensitasnya cenderung meningkat. Lokasi yang dipilih bisa dimana saja, misalnya tempat yang memiliki kerumunan massa seperti mal ataupun perumahan yang sedang kosong karena ditinggal mudik," kata dia. Karena itu, pihaknya akan intens melakukan patroli dan pengamanan untuk mengantisipasi terjadinya tindak kriminal. Beberapa lokasi yang menjadi sasaran pengamanan di antaranya tempat ibadah, pasar, pusat perbelanjaan, dan perumahan. "Tujuannya adalah masyarakat dapat merayakan Lebaran dengan suasana tertib dan aman," tegas dia.

Pewarta:

Editor : M. Irfan Ilmie


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011