Pacitan - Produk kartu lebaran yang biasanya menjadi andalan PT Pos Indonesia setiap kali menjelang Hari Raya Idul Fitri, sepertinya tak lagi diminati masyarakat. Realitas ini sebagaimana diakui oleh Kepala Kantor PT Pos Indonesia cabang Pacitan, Arif Budi Hartanto, Minggu, mengacu pada hasil penjualan produk serupa hingga pertengahan bulan puasa kali ini. "Sampai saat ini belum ada warga yang memesan kartu lebaran. Padahal kita memberikannya secara gratis," ujarnya. Arif mengakui sejak kehadiran perangkat komunikasi tersebut omzet pengiriman kartu lebaran turun. Warga lebih memilih menggunakan fasilitas pesan singkat (SMS), "multi messaging service" (MMS), serta surat elektronik untuk menyampaikan permohonan maaf. "Omzet kami rasakan turun drastis sejak menjamurnya telepon seluler beberapa tahun terakhir. Mungkin pertimbangannya karena lebih praktis," akunya. Menurut Arif, fenomena sepinya penggunaan kartu lebaran sebenarnya tidak hanya terjadi di Kabupaten Pacitan. Hal serupa juga terjadi diberbagai daerah di Indonesia. Namun demikian, dia masih berharap pada beberapa perusahaan pelanggan untuk menggunakan kartu lebaran. "Biasanya korporat (perusahaan) masih menggunakan kartu lebaran untuk dikirimkan ke mitra bisnis atau klien, seperti perusahaan asuransi, leasing atau bank," kata dia. Warga yang ingin menggunakannya sebenarnya hanya membayar biaya kirim melalui pembelian perangko. Untuk keperluan menyambut lebaran tahun ini sendiri, PT Pos Indonesia cabang Pacitan telah memesan sekitar 200 lembar kartu ucapan. Namun, lanjut Arif, rendahnya minat warga menggunakan kartu lebaran tidak sampai menular pada produk jasa pengiriman paket. Buktinya, memasuki pekan kedua bulan ramadan, jumlah pengiriman paket melalui jasa PT Pos Indonesia mulai membludak. Bahkan, peningkatan bukan hanya pada jenis paket yang datang tetapi juga pengiriman keluar Kabupaten Pacitan. "Untuk paket barang masuk dan keluar Pacitan masih lumayan banyak. Dan diperkirakan akan terus bertambah hingga menjelang lebaran nanti," ungkap dia. Saat ini pihak kantor pos menerima paket sebanyak 30 sampai 40 paket per hari. Jumlah itu naik dari hari-hari biasa yang hanya 10 sampai 20 paket saja. Berdasar daftar registrasi masuk maupun terima, diketahui umumnya isi paket berupa keperluan berlebaran, seperti pakaian ataupun kue kering. Arif menjelaskan, asal paket masih didominasi dari Jakarta, Surabaya, Bandung dan sekitarnya. Sebagian paket juga diketahui berasal dari luar Jawa, seperti Batam, kepulauan Riau, dan beberapa kota besar lain di Pulau Kalimantan. Mantan Kepala Kantor PT Pos Indonesia Cabang Nganjuk ini mengungkapkan, peningkatan pengiriman paket barang biasanya akan dirasakan nanti pada H-10, sedangkan puncaknya kemungkinan akan terjadi pada H-5. "Sebagai antisipasi, kita sudah mulai persiapkan personil maupun armada ekspedisi yang akan mengirimkan paket barang ke lokasi yang dituju. Tidak hanya sebatas di wilayah kota, namun hingga kecamatan-kecamatan," ungkapnya. Kantor PT Pos cabang Pacitan juga mencatat adanya peningkatan pengiriman uang melalui jasa wesel pos, yakni dari kisaran Rp50 juta pada hari biasa menjadi Rp70 juta. Nilai tersebut masih bisa bertambah hingga angka Rp100 juta.

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011