Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya melakukan upaya pemadaman api pada kejadian kebakaran yang melanda Apotek Kimia Farma di Jalan Diponegoro, Rabu.

Petugas fokus melakukan pemadaman pada bagian tengah gedung, sebab lokasi itu paling parah dilahap "si jago merah".

Kebakaran yang melanda juga menyebabkan atap bangunan apotek runtuh. Kondisi serupa juga terjadi pada rak dan etalase obat-obat di ruangan tersebut.

"Kami lihat paling parah memang lokasi di bagian tengah," kata Kepala DPKP Kota Surabaya Dedik Irianto saat ditemui di lokasi kejadian.

Sementara, kondisi pada bagian belakang bangunan disebutnya tak terdampak.

"Ada mobil aman (di belakang apotek). Sekitar 20 persen (bangunan tersisa). Kami terima kabar pukul 12.40 WIB, sampai di lokasi pukul 12.45 WIB," ujarnya.

Dugaan awal, penyebab kemunculan api disebabkan adanya korsleting listrik. Namun, DPKP masih menunggu penyelidikan dari kepolisian untuk mengungkap penyebab kejadian tersebut.

"Diduga korsleting, tetapi kami masih menunggu penyelidikan Inafis. Setelah itu baru bisa mengetahui yang sebenarnya," ujarnya.

Manager Bisnis Kimia Farma Dudi mengatakan terdapat beberapa ruangan di bangunan utama yang terdampak peristiwa kebakaran tersebut.

"Jadi di sini (gedung utama) ada tiga ruangan, apotek, praktik dokter, area loundry. Di belakang ada area kantor klinik yang terbakar di apotek," ucapnya.

Dia merasa bersyukur kejadian kebakaran ini tak sampai menimbulkan korban jiwa. Sedangkan nilai kerugian masih akan dihitung oleh pihak asuransi.

"Yang bertugas ada enam orang, selamat semua. Tidak ada yang terluka," ujarnya.

Pantauan ANTARA di lokasi, Jalan Diponegoro yang sebelumnya ditutup oleh petugas kini sudah mulai dibuka. Namun, akses sementara ini masih dikhususkan bagi pengendara kendaraan roda dua, sedangkan kendaraan pengendara roda empat diarahkan menuju Jalan dr Soetomo.

Beberapa unit truk dan petugas dari DPKP juga mulai terlihat meninggalkan lokasi. Sedangkan tim yang tersisa masih sibuk merapikan selang air untuk selanjutnya dimasukkan truk.

Pewarta: Ananto Pradana

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023