Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi sistem pendidikan yayasan sekolah Khadijah yang tak sekadar berhasil mencetak generasi cerdas di bidang akademik, tapi juga mampu membangun karakter akhlakul karimah.

"Bukti keberhasilan sistem pendidikan di sekolah Khadijah itu dapat dilihat dari capaian dua murid SMA Khadijah yang mendapat golden ticket masuk Universitas Airlangga Surabaya," kata Khofifah dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Minggu.

Keduanya adalah Nayyara Dwi Hafidha kelas XII program studi kedokteran umum dan Aulia Nanda Maghfira kelas XII program studi ekonomi Islam.

Sebagai bentuk apresiasi, Gubernur Khofifah memberikan keduanya hadiah berupa laptop.

"Prestasi yang didapatkan kedua pelajar SMA Khadijah tersebut, tidak lepas dari metode pembelajaran yang diterapkan oleh SMA Khadijah, yakni bagaimana memberseiringkan antara berbagai capaian akademik dengan karakter akhlakul karimah,” kata Khofifah.

“Karena di SMA Khadijah salah satu yang ingin dibangun adalah yo pinter, yo bener. Atau dengan kata lain, akademiknya di maksimalkan, akhlaknya ditata dan dijaga," ujar mantan Menteri Sosial itu.

Prestasi yang diraih kedua murid SMA Khadijah tidak lepas dari format yang diterapkan SMA Khadijah yaitu format pesantren kota dengan penguatan capaian prestasi akademik berseiring karakter akhlakul karimah, sehingga adanya format ini dapat menjawab berbagai multidisipliner kebutuhan yang semakin kompleks khususnya bagi siswa di perkotaan.

"Yayasan Khadijah sebagai lembaga pendidikan NU, banyak mencetak alumnus hebat sehingga mampu berkontribusi untuk masyarakat di wilayahnya masing-masing," ujarnya.

Lebih lanjut Khofifah menyampaikan bahwa prestasi siswa Khadijah ini turut menambah kebahagiaan Jawa Timur lantaran tiga hari lalu Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BP3) mengumumkan bahwa Provinsi Jawa Timur terkonfirmasi siswa-siswanya paling banyak diterima perguruan tinggi negeri tanpa tes.

Total 23.477 siswa Jatim berhasil lolos masuk PTN tanpa tes. Artinya, kata Gubernur Khofifah, program pendidikan yang diimplementasikan di jenang SMA, Aliyah maupun SMK di Jawa Timur telah on the right track.

“Siswa Jatim yang diterima PTN ini persentasenya 25,3 persen dari seluruh siswa yang diterima secara nasional dan dari SMA Khodijah yang diterima perguruan tinggi negeri tanpa tes sebanyak 45 persen dari peserta didik. Semoga akan menjadi bagian dari penyebar atau speaker dari Islam ahlussunnah wal jamaah yang mengajarkan Islam Rahmatan lil a'lamin," katanya.

Menurut dia, baik yang dokter, ekonom, sosiolog dan psikolog semua punya kapasitas dan tugas menjadi speaker ahlussunnah wal jama'ah yang menghadirkan Islam Rahmatan lil a'lamin.

"Semua itu dibutuhkan karena memang Aswaja harus disemai dari seluruh profesi yang kita miliki dan yang ada di dalam jejaring kita, maka jangan pernah berkurang semangat mengembangkan Islam rahmatan lil a'lamin. Islam yang penyemai kasih bagi seluruh alam," ujarnya.

Sementara itu, salah satu penerima golden tiket Aulia Nanda Magfira kelas XII program studi ekonomi Islam mengaku senang dan berterima kasih kepada Gubernur Khofifah yang memberikan hadiah berupa laptop sekaligus wejangan untuk dirinya.

"Ilmu pendidikan dan ilmu Budi pekerti yang sudah saya dapatkan di SMA Khadijah menjadi prinsip dalam hidup saya. Harus berguna dan bermanfaat bagi sesama," ucapnya.

Sedangkan, hadiah berupa laptop yang didapatkan, Fira sapaan akrabnya, akan digunakan untuk tugas-tugas saat kuliah mendatang.

Dirinya pun tak lupa mengucapkan terima kasih kepada orang tua dan guru yang sudah mendidiknya hingga dewasa.

"Terima kasih Ibu Gubernur Khofifah dan orang tua saya serta guru-guru yang terus mendoakan dan mendukung proses kehidupan saya hingga bisa mendapat berkat, yakni kuliah di Unair," tuturnya.

Pewarta: Willi Irawan

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023