Penjualan produk minuman susu kurma yang dibuat oleh Ninda Alivia, seorang ibu rumah tangga warga Kelurahan Blitar, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Jawa Timur, tinggi saat Ramadhan karena baik untuk memulihkan kesegaran tubuh setelah berpuasa.

Ninda mengatakan setiap harinya ia biasa membuat susu kurma antara 50-100 botol per hari. Jumlah itu biasanya naik saat pertengahan Ramadhan.

"Saya biasanya membuat susu kurma dari 5-10 liter susu. Ini nanti diolah dengan buah kurma," katanya di Blitar, Minggu.

Ia mengatakan ini usaha ini sudah dirintis sejak tiga tahun lalu. Awalnya, ia coba-coba membuat susu kurma hingga akhirnya ternyata banyak yang berminat.

Tahun ini sudah tahun ketiga dirinya menjalankan bisnis membuat susu kurma ini. Penjualan produk yang dibuatnya juga cukup bagus, terlebih lagi saat Ramadhan, permintaan bisa naik.

"Kalau sudah pertengahan Ramadhan biasanya meningkat. Banyak yang pesan untuk berbuka puasa, bagi-bagi takjil, hingga santunan anak yatim," kata dia.

Membuat susu kurma juga mudah. Ninda memanfaatkan susu segar yang dibeli langsung dari peternak sehingga kemurnian susu juga bisa terjaga. Kemudian, susu dipanaskan lalu disisihkan.

Untuk kurmanya, dipilih kurma yang benar-benar bagus kualitasnya. Buah kurma dipisahkan antara biji dan daging, kemudian dicuci bersih dan dimasak dengan api sedang. Setelah mendidih, kemudian didinginkan dan daging kurma lalu di blender hingga hancur.

Setelah selesai, dicampur antara susu dengan sari buah kurma dan dimasak kembali hingga mendidih kemudian didinginkan.

Susu kurma ini juga mempunyai rasa gurih dari susu sapi serta manis alami dari buah kurma. Minuman ini baik untuk memulihkan kesegaran tubuh setelah seharian berpuasa.

Produk olahan susu yang dibuat Ninda ini dijual dengan berbagai ukuran. Namun, peminat banyak yang ukuran kecil yakni 250 mili liter. Harganya juga relatif terjangkau mulai dari Rp8.000 untuk ukuran kecil.

Ninda menyebut, usaha ini juga cukup bagus. Omzet jualannya bisa hingga Rp20 juta per bulan. Ia pun berharap, usahanya ini terus berkembang sehingga lebih bisa dikenal oleh masyarakat.
 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023