Surabaya - Gubernur Jawa Timur Soekarwo meralat pernyataan Wakil Gubernur Saifullah Yusuf terkait larangan penggunaan kendaraan dinas oleh pejabat setempat untuk mudik Lebaran. "Saya sudah kontak Gus Ipul (Saifullah Yusuf). Saya bilang, Gus, saya sudah ngomong ke wartawan kendaraan dinas boleh dipakai mudik," kata Soekarwo di Surabaya, Kamis. Ia berpegang pada asas manfaat dalam mengeluarkan kebijakan tentang penggunaan kendaraan dinas itu. "Kalau hukum itu menjamin kepastian, sedangkan dalam masalah kendaraan dinas ini kami berpegang pada asas manfaat," katanya di gedung DPRD Jatim seusai mengikuti sidang paripurna. Menurut dia, kendaraan dinas itu akan lebih aman digunakan para pejabat untuk mudik daripada diparkir di garasi rumah atau di kantor Pemprov Jatim. "Hanya saja nanti kami akan buat komitmen dengan pejabat yang bersangkutan bahwa kalau terjadi kerusakan selama digunakan mudik, maka harus bersedia mengganti atas biaya sendiri. Demikian juga, BBM ditanggung sendiri," tuturnya. Oleh sebab itu, lanjut dia, sikap yang paling bijak adalah mengizinkan pejabat di lingkungan Pemprov Jatim menggunakan kendaraan dinas saat mudik. "Coba bayangkan, kalau pejabat tidak punya kendaraan pribadi, masak dia harus mudik pakai motor. Kalau terjadi kecelakaan apa tidak malah tambah runyam," ujarnya, berkilah. Gubernur juga menganggap bahwa kebijakan itu sangat manusiawi dan tidak melanggar etika. "Jas yang saya pakai ini fasilitas negara. Terus, kalau saya pakai menghadiri undangan pernikahan, apa tidak boleh?" katanya mencontohkan. Sebelumnya, Wagub Saifullah Yusuf melarang pejabat Pemprov Jatim mudik menggunakan kendaraan dinas. "Larangan ini sesuai aspirasi masyarakat," katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (10/8). Soekarwo membantah perbedaan sikap dengan Wagub tersebut dapat mengganggu hubungan yang selama ini terjalin secara harmonis itu. Bahkan, dia menganggap hal itu terjadi karena terjadi kesalahan komunikasi. "Dan, itu wajar. Suami boleh saja suka pisang, tapi istri suka singkong. Kan, tidak dilarang," kata Gubernur mengibaratkan.

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011