Madiun - Jalur selatan kereta api (KA) yang melewati wilayah Daerah Operasional (Daop) VII Madiun, dipastikan siap digunakan jalur angkutan mudik dan balik Lebaran 2011, meski KA Logawa sebelumnya sempat terguling di jalur itu. "Secara umum, jalur selatan KA melalui Madiun telah siap. Kami telah berkomitmen memberikan pelayanan yang maksimal untuk meningkatkan kepuasan pengguna jasa kereta api selama angkutan Lebaran tahun ini," ujar Humas PT Kereta Api Daop VII Madiun, Harijono Wirotomo, Kamis. Sebelumnya, katanya, jalur kereta api selatan memang tergolong darurat setelah tergulingnya Kereta Api (KA) ekonomi Logawa di Desa Pajaran, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun pada 29 Juni 2010. Pascakejadian tersebut, kecepatan kereta saat melintasi jalur ini awalnya hanya 5 km/jam, kemudian bertahap 20 km/jam hingga 40 km/jam. "Namun perbaikan rel terus dilakukan hingga saat ini, sehingga kami menjamin pada saat arus mudik dan balik Lebaran nanti, kecepatan kereta ketika melintasi jalur rel di lokasi tergulingnya KA Logawa sudah bisa normal kembali, yakni mencapai 70 km/jam," kata Harijono. Selain perbaikan rel di sekitar jalur tergulingnya KA Logawa, PT KA Daop VII Madiun juga melakukan persiapan jalur rel secara keseluruhan di wilayah Daop VII. Petugas regu pemeliharaan hingga kini terus melakukan perbaikan dan pembenahan seperti mengangkat bantalan rel, normalisasi rel, penambahan balas, hingga penggantian rel secara bertahap di delapan jalur KA yang ada di wilayah PT KA Daop VII Madiun. Selain perbaikan lintasan jalur mudik, pihaknya juga melakukan perbaikan sarana dan prasarana kereta api yang ada. Sejumlah gerbong kereta api akan mendapatkan perbaikan bagian interior dan mesinnya, sehingga kenyamanan penumpang saat naik kereta semakin tinggi. Guna meningkatkan kenyamanan, pihak PT Kereta Api mengimbau kepada para pemudik untuk tidak memaksakan diri naik kereta api jika keadaannya telah penuh. Sesuai dengan kapasitasnya, kereta api memiliki batas toleransi hingga 150 persen, maka bila jumlah tiket yang terjual sudah memenuhi angka toleransi ini maka pembelian tiket tidak akan dilayani. Untuk itu, calon penumpang dapat menyiasati dengan menghindari puncak arus balik di wilayah Madiun, karena Madiun merupakan kota tujuan. "Kami memperkirakan puncak arus balik akan terjadi pada H+10 atau sekitar tanggal 11 September mendatang. Dengan demikian, calon pemudik dapat memanfaatkan waktu yang sekiranya kereta api masih memiliki kapasitas aman," tambah dia. PT KA Daop VII Madiun memiliki 32 stasiun yang tersebar dari Ngawi hingga Mojokerto dan dari Kediri hingga Blitar. Dengan total panjang rel mencapai 239,8 KM. Hingga saat ini, pihak PT KA Daop VII Madiun masih terus melakukan perbaikan rel di berbagai titik untuk persiapan lebaran.

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011