Dua orang warga Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat tewas disambar petir saat terjadi hujan deras yang disertai angin kencang yang melanda wilayah setempat pada Senin petang (27/3).
"Dua korban yang meninggal dunia itu merupakan wanita atas nama Ibu Budi (50) asal Desa Mertak, Kecamatan Pujut dan Ibu Ben (45) asal Desa Kidang, Kecamatan Praya Timur," kata Kapolres Lombok Tengah, AKBP Irfan Nurmansyah dalam keterangan tertulisnya di Praya, Selasa.
Selain mengakibatkan korban jiwa, hujan pada Senin sekitar pukul 17.00 Wita yang disertai petir tersebut menyebabkan dua orang mengalami luka bakar yang dialami suami istri, yakni Budi (50) dan istrinya (45) asal Desa Mertak, Kecamatan Pujut, akibat disambar petir di Desa Wakan Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur.
"Korban tewas disambar petir di tempat berbeda, ada yang di Desa Bilelando, Lombok Tengah dan Lombok Timur," katanya.
Kronologis kejadiannya berawal pada saat korban yang merupakan satu keluarga terdiri atas tujuh orang berangkat dari rumahnya menuju lokasi kejadian untuk panen jagung.
Pada saat sedang panen jagung situasi cuaca dalam keadaan hujan, sehingga korban dan keluarganya yang lain menghentikan aktivitas dan berteduh di sebuah gubuk kecil yang dibangun di bawah pohon.
"Secara tiba-tiba petir menyambar bangunan kecil tersebut dan mengenai korban, sehingga akibat dari peristiwa itu satu korban meninggal dunia dan dua orang mengalami luka bakar," katanya.
Sementara itu, untuk kronologis korban asal Desa Kidang tersebut bermula ketika korban bersama suami dan keluarganya untuk pergi panen padi, saat itu tiba-tiba hujan dan korban disambar petir.
"Korban juga tiba-tiba disambar petir, hingga korban meninggal dunia. Korban sempat diberikan pertolongan medis, namun tidak bisa diselamatkan," katanya.
Kapolres juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap dampak cuaca ekstrem yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor dan pohon tumbang serta petir.
"Tetap waspada saat terjadi hujan yang disertai petir dan angin kencang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Dua korban yang meninggal dunia itu merupakan wanita atas nama Ibu Budi (50) asal Desa Mertak, Kecamatan Pujut dan Ibu Ben (45) asal Desa Kidang, Kecamatan Praya Timur," kata Kapolres Lombok Tengah, AKBP Irfan Nurmansyah dalam keterangan tertulisnya di Praya, Selasa.
Selain mengakibatkan korban jiwa, hujan pada Senin sekitar pukul 17.00 Wita yang disertai petir tersebut menyebabkan dua orang mengalami luka bakar yang dialami suami istri, yakni Budi (50) dan istrinya (45) asal Desa Mertak, Kecamatan Pujut, akibat disambar petir di Desa Wakan Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur.
"Korban tewas disambar petir di tempat berbeda, ada yang di Desa Bilelando, Lombok Tengah dan Lombok Timur," katanya.
Kronologis kejadiannya berawal pada saat korban yang merupakan satu keluarga terdiri atas tujuh orang berangkat dari rumahnya menuju lokasi kejadian untuk panen jagung.
Pada saat sedang panen jagung situasi cuaca dalam keadaan hujan, sehingga korban dan keluarganya yang lain menghentikan aktivitas dan berteduh di sebuah gubuk kecil yang dibangun di bawah pohon.
"Secara tiba-tiba petir menyambar bangunan kecil tersebut dan mengenai korban, sehingga akibat dari peristiwa itu satu korban meninggal dunia dan dua orang mengalami luka bakar," katanya.
Sementara itu, untuk kronologis korban asal Desa Kidang tersebut bermula ketika korban bersama suami dan keluarganya untuk pergi panen padi, saat itu tiba-tiba hujan dan korban disambar petir.
"Korban juga tiba-tiba disambar petir, hingga korban meninggal dunia. Korban sempat diberikan pertolongan medis, namun tidak bisa diselamatkan," katanya.
Kapolres juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap dampak cuaca ekstrem yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor dan pohon tumbang serta petir.
"Tetap waspada saat terjadi hujan yang disertai petir dan angin kencang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023