Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung menemukan beberapa gudang penyimpanan jajanan dan minuman kemasan milik toko grosir jajanan yang kurang higienis karena ditemukan banyak jejak tikus.

Hal ini diungkapkan Kepala Seksi Kefarmasian dan Perbelakan Medis Dinkes Tulungagung Masduki usai pihaknya melakukan inspeksi stok dan kelaikan jajanan yang diperjualbelikan pedagang, terutama toko grosir menjelang Lebaran 1444 Hijriah.

"Hasil sidak (inspeksi mendadak) kami hari ini masih ditemukan toko yang tempat atau gudang penyimpanannya kurang higienis. Banyak kotoran tikus. Ini jika dibiarkan, bisa membahayakan kesehatan pembeli yang mengonsumsinya," kata dia di Tulungagung, Senin.

Ia mengatakan bahwa kotoran, bulu, dan kencing tikus dianggap berbahaya lantaran mengandung sejumlah virus, seperti antavirus, salmonella dan leptospirosis.

Pihaknya akan memberikan sanksi pada distributor yang gudangnya ditemukan kotoran tikus. "Kami beri waktu sekitar satu pekan untuk pembenahan," ujarnya.

Selain masalah kebersihan dan higienitas, pihaknya juga menemukan banyak produk jajanan yang tidak dilengkapi informasi.

Padahal informasi terkait produk penting bagi konsumen. Informasi itu terkait dengan produsen jajanan, bahan jajanan, masa kedaluwarsa, dan nomor produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT).

Hal itu dilakukan untuk mengawal mutu kesehatan pangan dan melindungi konsumen, baik yang dikonsumsi langsung maupun dijual secara kemasan.

"Masih ada produk yang tidak ada jaminan mutu keamanan," kata Masduki.

Usai memberikan teguran, ia memastikan pihaknya akan melakukan pengawasan dan inspeksi berkala, terutama menjelang Lebaran mengingat peredaran jajanan akan meningkat.

Dinkes Tulungagung ingin memastikan seluruh jajanan, makanan kemasan serta minuman yang dijual di pasaran aman dikonsumsi dan setiap toko memiliki prosedur keselamatan makanan.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023