Aparat Kepolisian Resort Tulungagung mulai mengantisipasi tren peningkatan kasus ABH atau anak berkonflik dengan hukum di daerah itu yang selama kurun tiga bulan terakhir telah mencapai belasan, nyaris sama dengan angka kasus sejenis pada kurun 2021.

"Mayoritas kasus berkaitan dengan kenakalan remaja, pengeroyokan berlatar belakang kelompok perguruan silat," kata Kasat Reskrim Polres Tulungagung AKP Agung Kurnia Putra di Tulungagung, Sabtu.

Sikap dan tindakan tegas yang saat ini menjadi opsi penanganan kekerasan antarkelompok perguruan silat yang kian marak, bisa jadi akan menambah daftar ABH di daerah itu.

Untuk itu, Polres Tulungagung kini mengintensifkan upaya pencegahan. Misalnya dengan melakukan pertemuan dan dialog dengan perwakilan lintasperguruan silat, sosialisasi kamtibmas ke masyarakat serta jalur-jalur mediasi jika terjadi potensi konflik.

Semua langkah itu acap kali dilakukan. Namun seiring masih terjadinya aksi pengeroyokan dan teror oleh sekelompok oknum tertentu, yang kebanyakan melibatkan anak di bawah umur, Polres Tulungagung kini memilih bertindak lebih tegas.

Setiap pelaku yang terlibat dalam aksi kekerasan, perusakan, akan ditindak tegas dan diproses hukum.

Alhasil, selama kurun Januari hingga pertengahan Maret 2023 total sudah ada 14 anak di bawah umur yang diproses hukum karena terlibat tindak pidana (kriminal), yang mayoritas kasus pengeroyokan.

Jumlah ini mendekati angka kasus pada kurun 2022 yang mencapai 23 ABH dan pada 2021 sebanyak 15 ABH.

Agung menambahkan, kejadian pengeroyokan yang melibatkan anak biasanya dilatarbelakangi oleh fanatisme, dendam dan minuman keras.

Dan karena kasus penganiayaan ataupun keroyokan antarperguruan silat ini terus berulang, Agung menegaskan tidak akan membuka ruang "restorasi justice" (JC) pada kasus pengeroyokan yang melibatkan anggota perguruan silat.

Pihaknya sudah kerap melakukan upaya pencegahan dengan sosialisasi ke perguruan silat, menjalin komunikasi, melakukan operasi atribut perguruan silat, hingga razia minuman keras.

"Kami masih menunggu hasil yang maksimal dari operasi itu," katanya.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023