Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia  Arsjad Rasjid menyebutkan program kurasi dan vokasi dari Kadin Jawa Timur memberikan dampak nyata kepada masyarakat serta pengembangan daerah.

Menurut  Arsjad di Surabaya, Kamis, apa yang dilakukan Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto dapat menjadi contoh bagi Kadin provinsi lain.

"Yang kami lakukan ini adalah bagian dari penilaian Kadin Impact Award untuk mengapresiasi Kadin daerah tentang program apa saja yang telah dijalankan agar dikenal dan ditiru oleh yang lain," kata Arsjad.

Apa yang sudah dijalankan Kadin Jatim untuk menaikkan usaha mikro ke kecil dan kecil ke menengah ini menjelaskan bahwa Kadin bukan hanya rumah bagi industri besar, tetapi juga bagi UMKM.

"Bahkan arahan kita, Kadin untuk mengembangkan usaha kecil dan menengah," ujar Arsjad Rasjid.

Lebih lanjut ia mengungkapkan berdasarkan hasil Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin pada Desember 2022, penguatan ekonomi daerah dan nasional serta UMKM menjadi topik yang merupakan fokus dari program kerja Kadin Indonesia pada tahun 2023.

Selain UMKM, Kadin Indonesia juga fokus pada permasalahan kesenjangan keterampilan tenaga kerja dengan kebutuhan industri, serta mendorong kolaborasi antara dunia usaha dan industri untuk menciptakan program vokasi yang adaptif dan mendukung kegiatan usaha produktif.
 

Kadin Indonesia kemudian membuat program Kadin Impact Award sebagai salah satu upaya untuk menyemangati dan mengapresiasi usaha gotong royong Kadin se-Indonesia dalam mendukung dua area fokus ini di tingkat provinsi atau kabupaten atau kota.

Tema yang diusung Program Kadin Impact Award adalah "Satu Kadin Membangun Bangsa" sebagai bentuk kontribusi nyata dari usaha Kadin Indonesia dalam memajukan kegiatan ekonomi di daerah maupun di tingkat nasional.

Arsjad Rasjid menilai program-program dari Kadin Provinsi Jawa Timur sangat cocok untuk mengembangkan dan menaik kelaskan UMKM, sejalan dengan salah satu pilar Kadin 2021-2026 yaitu peningkatan kewirausahaan dan kompetensi.

Dengan jumlah UMKM terbanyak ke-3 di Indonesia (1.2 juta badan usaha) dengan SDM usia produktif yang mencapai 70 persen dari total penduduk (29 juta jiwa), program ini diyakini dapat mendongkrak potensi ekonomi di Jawa Timur.

Langkah ini menurutnya adalah upaya bersama dalam membangun bangsa melalui pengembangan UMKM. Karena UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia, oleh karena itu UMKM menjadi salah satu fokus besar Kadin Indonesia.

"Dengan meningkatnya daya saing produk UMKM harapannya ekonomi daerah dan nasional menguat, sehingga Indonesia akan semakin maju. Harapannya, pemberdayaan UMKM dapat membantu para pelaku UMKM bersaing tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga secara global," ujarnya.

Selain itu, Arsjad juga menyampaikan apresiasi kepada Kadin Provinsi Jawa Timur atas Program Pelatihan Pelatih Tempat Kerja (In Company Trainer) yang merupakan sebuah kerja sama antara Kadin Institute bersama dengan IHK Trier Jerman.

"Sebagai In-Company Trainer, para peserta pelatihan memiliki peran penting dalam meningkatkan kapabilitas SDM di perusahaan," tutur Arsjad.

Setelah lulus mengikuti program sertifikasi ini, peserta juga dapat menjadi konsultan untuk ikut mengembangkan program vokasi di Kadin-Kadin kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur.

Arsjad yakin program vokasi dari Kadin Jatim ini dapat menjadi solusi untuk mengatasi pengangguran, terutama di tingkat SMK, yang masih mendominasi tingkat pengangguran di Jawa Timur.

Ketua Umum Kadin Provinsi Jawa Timur, Adik Dwi Putranto mengatakan dalam rangkaian kunjungan Kadin Impact Award ini, pihaknya menunjukkan berbagai pelaksanaan program vokasi di Kadin Institute serta produk dari UMKM yang telah didampingi dan berhasil naik kelas.

"Hari ini kita melihat ada sembilan UMKM yang merupakan perwakilan dari UMKM yang telah dibina dan didampingi oleh Kadin Provinsi Jawa Timur sehingga dapat mengekspor puluhan ribu produk-produknya ke kancah Internasional. Berkat kolaborasi dan dukungan dari Kadin Provinsi Jawa Timur, para pelaku usaha semakin giat dalam menjalankan usahanya," ujar Adik.

Adik menambahkan bahwa dalam rangka implementasi Perpres 68/2022 yang salah satu tugasnya adalah harmonisasi kurikulum antara dunia usaha dan dunia pendidikan, Kadin Jatim telah memiliki bibit vokasi di Kadin kota maupun kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang dapat meningkatkan link and match antara pendidikan vokasi dan dunia usaha.(*)
 

Pewarta: Willi Irawan

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023