Ketua Lembaga Falakiyah Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama Lamongan Khoirul Anam menyatakan lima orang saksi berhasil melihat hilal (rembulan pertanda pergantian kalender) untuk awal Ramadhan 1444 Hijriah. 

"Alhamdulillah ternyata ada lima orang yang berhasil melihat secara kasat mata," ucapnya, usai menggelar rukyatul hilal di Tanjung Kodok, Lamongan, Rabu.

Kelima orang tersebut, lanjutnya, masing-masing bernama   Suudul Azka, H Muhammad Yunani, Banjir Sidomulyo, Asroful Ibad, Agus DS Pengasuh pondok Wali Barokah Kediri.

Menurut dia, para hakim tidak langsung membenarkan kesaksian kelima orang tersebut tetapi semua ditanya berdasarkan data yang tercatat dari masing-masing orang.

"Semua ditanya terkait arah sudut hilal dimana, jam berapa terlihat dan masih banyak lagi, semua yang menetapkan hakim, apa saksi tersebut benar atau tidak," ujarnya.

Ketinggian hilal, lanjutnya, mencapai sekitar enam derajat maka secara teoritis hilal terlihat dan memenuhi syarat.

"Hasil dari rukyatul hilal di sini akan kami sampaikan ke Kemenag pusat sebagai bahan diskusi pada sidang isbat tahun ini," katanya.

Adapun instansi yang hadir dalam rukyatul hilal di Tanjung Kodok tahun ini, lanjutnya, antara lain Muhammadiyah, LDII, lembaga pendidikan pondok pesantren di Lamongan, dan mahasiswa dari Universitas Malang.

"Kalau di total sekitar 200 orang yang hadir, Bahkan, LDII yang biasanya hanya perwakilan, tahun ini juga membawa tim rukyatul hilal sendiri," katanya.

Sebelumnya, sebanyak 27 titik "rukyatul hilal" dipantau dari wilayah Jawa Timur (Jatim) untuk menentukan hari pertama bulan suci Ramadhan berdasarkan metode pengamatan bulan, kata Gubernur provinsi setempat. 

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyebut titik pantau rukyatul hilal di wilayah provinsi yang dipimpinnya terbanyak se- Indonesia. 

"Dari total 124 titik rukyatul hilal yang dipantau se- Indonesia, 27 di antaranya berlokasi di Jatim, yang merupakan paling banyak. Lokasi rukyatul hilal terbanyak kedua di Sumatra Barat, sebanyak 21 titik," katanya di Surabaya, Rabu.
  
Sementara itu, Pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan awal puasa atau 1 Ramadhan 1444 Hijriah/2023 Masehi jatuh pada Kamis ini, usai diputuskan melalui sidang isbat di Gedung Kemenag RI, Jakarta, Rabu.

"Sidang Isbat menetapkan 1 Ramadhan 1444 Hijriah jatuh pada hari Kamis," ujar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, saat memimpin konferensi pers penetapan sidang Isbat.(*)

Pewarta: Naufal Ammar Imaduddin

Editor : A Malik Ibrahim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023