Pawai ogoh-ogoh di Pura Segara, Kecamatan Bulak, Surabaya yang sempat vakum karena pandemi COVID-19 kembali digelar menyambut Hari Raya Nyepi yang jatuh pada pada Rabu, 22 Maret 2023.

Arak-arakan enam ogoh-ogoh yang digotong secara bersama-sama itu mengundang antusiasme besar, tak hanya umat Hindu saja, namun juga masyarakat umum.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi hadir memberikan pidato sambutan. Setelahnya, dia melepas rombongan arak-arakan bersama para pengurus Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Surabaya.

"Surabaya kota yang ramah, semuanya saudara," kata Eri di atas panggung, Selasa.

Eri selanjutnya masuk ke dalam salah satu rombongan pawai ogoh-ogoh untuk ikut serta dalam arak-arakan tersebut.

Rute yang dilalui, yakni Jalan Memet Sastrowiryo - Perumahan Gading Pantai di Jalan Kenjeran, Jalan Wiraho komplek TNI Angkatan Laut Kenjeran - Jalan Nyoman Toya dan kembali lagi menuju Halaman Parkir Timur Pura Segara.

Sementara itu, Ketua PHDI Surabaya Ketut Gotra Astika mengatakan setelah pawai berakhir, lima ogoh-ogoh bakal dibakar.

Kemudian, satu ogoh-ogoh lainnya yang sempat digotong Eri Cahyadi bakal dikembalikan ke Balai Kota Surabaya.

Ketut Gotra menyebut Hari Raya Nyepi sebagai wujud upaya memunculkan perubahan pada sikap seseorang agar menjalani kehidupan lebih baik lagi ke depannya.

"Mati geni, puasa 24 jam, tidak memainkan gadget. Tujuannya kami menjadi insan berubah, arah lebih baik kan ini Tahun Baru Saka berubah ke arah lebih baik," ujarnya.

Salah satu umat Hindu, Desak Astary, mengaku bahagia bisa kembali ikut ambil bagian dalam pawai tersebut, sebab proses itu merupakan bagian sakral menyambut Hari Raya Nyepi.

"Makna Nyepi mengikat musuh di dalam manusia, salah satu kesombongan. Setelah (Nyepi) selesai kebaikan akan menang melawan kejahatan," tuturnya.

Pewarta: Ananto Pradana

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023