Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) V/Brawijaya Mayor Jenderal Tentara Nasional Indonesia (Mayjen TNI) Makruf Amin menegaskan, masjid sebagai tempat ibadah umat Islam sekaligus merupakan benteng melawan radikalisme.
"Bila anak-anak muda rajin ke masjid maka akan terhindar dari radikalisme, pergaulan bebas dan narkoba," katanya saat memberikan motivasi kepada wisudawan santri dan santriwati Pesantren Subuh di Masjid Al-Muhajirin, Kebraon, Surabaya, Minggu.
Pangdam Makruf mengisahkan, ketika ditempatkan di Bima, Nusa Tenggara Barat, dan Poso, Sulawesi Tengah, menjadikan masjid sebagai pusat deradikalisasi.
"Kami melawan radikalisasi yang dilakukan di masjid-masjid tertentu dengan cara masuk ke tempat-tempat itu untuk menanamkan literasi antiradikalisme," ujarnya.
Mantan Komandan Komando Resor Militer (Danrem) 132/Tadulako ini memastikan jika anak-anak sejak dini dekat dengan masjid akan terhindar dari paham radikalisme, selain juga pergaulan bebas dan narkoba.
Mayjen Makruf mengenang masa kecilnya di Tanah Merah, Bangkalan, Madura, yang menjadikan masjid tidak hanya sebagai sarana mengaji dan belajar agama, melainkan juga menjadi tempat bermain bagi anak-anak di kampung halamannya.
"Kalau ada anak-anak bermain di masjid biarkan saja. Itu akan mendekatkan mereka pada masjid. Selanjutnya mereka akan menjadikan masjid sebagai pusat kegiatannya," tuturnya.
Memakmurkan masjid, lanjut Mantan Danrem 162/Wira Bhakti, Mataram, itu, bukan hanya dengan membangun sehingga terlihat mewah dan megah, melainkan cukup dengan menjadikannya sebagai center of gravity keumatan atau pusat kegiatan sosial kemasyarakatan dan pendidikan.
"Masjid adalah sarana komunikasi sosial yang tepat," tuturnya.
Mantan Kepala Penerangan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ini memastikan selanjutnya akan menyampaikan kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansah dan pejabat Forum Koordinator Pimpinan Daerah (Forkopimda) lainnya agar program center of gravity keumatan bisa diintensifkan di masjid-masjid wilayah provinsi setempat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Bila anak-anak muda rajin ke masjid maka akan terhindar dari radikalisme, pergaulan bebas dan narkoba," katanya saat memberikan motivasi kepada wisudawan santri dan santriwati Pesantren Subuh di Masjid Al-Muhajirin, Kebraon, Surabaya, Minggu.
Pangdam Makruf mengisahkan, ketika ditempatkan di Bima, Nusa Tenggara Barat, dan Poso, Sulawesi Tengah, menjadikan masjid sebagai pusat deradikalisasi.
"Kami melawan radikalisasi yang dilakukan di masjid-masjid tertentu dengan cara masuk ke tempat-tempat itu untuk menanamkan literasi antiradikalisme," ujarnya.
Mantan Komandan Komando Resor Militer (Danrem) 132/Tadulako ini memastikan jika anak-anak sejak dini dekat dengan masjid akan terhindar dari paham radikalisme, selain juga pergaulan bebas dan narkoba.
Mayjen Makruf mengenang masa kecilnya di Tanah Merah, Bangkalan, Madura, yang menjadikan masjid tidak hanya sebagai sarana mengaji dan belajar agama, melainkan juga menjadi tempat bermain bagi anak-anak di kampung halamannya.
"Kalau ada anak-anak bermain di masjid biarkan saja. Itu akan mendekatkan mereka pada masjid. Selanjutnya mereka akan menjadikan masjid sebagai pusat kegiatannya," tuturnya.
Memakmurkan masjid, lanjut Mantan Danrem 162/Wira Bhakti, Mataram, itu, bukan hanya dengan membangun sehingga terlihat mewah dan megah, melainkan cukup dengan menjadikannya sebagai center of gravity keumatan atau pusat kegiatan sosial kemasyarakatan dan pendidikan.
"Masjid adalah sarana komunikasi sosial yang tepat," tuturnya.
Mantan Kepala Penerangan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ini memastikan selanjutnya akan menyampaikan kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansah dan pejabat Forum Koordinator Pimpinan Daerah (Forkopimda) lainnya agar program center of gravity keumatan bisa diintensifkan di masjid-masjid wilayah provinsi setempat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023