Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur dan mengapresiasi kampung ikan hias terintegrasi di Desa Wajak Lor, Kecamatan Boyolangu.
Saat tiba di lokasi kunjungan kerja di sentra budidaya ikan mas koki, Mendes mengaku sangat mengapresiasi dengan terbentuknya kampung ikan hias terintegrasi di Desa Wajak Lor.
Menurut dia, budidaya ikan mas koki di kampung ikan hias terintegrasi yang berlokasi di selatan Kota Tulungagung itu sudah sangat maju dan memiliki prospek bagus.
"Ini (Tulungagung) bahkan sudah bisa ekspor dengan nilai fantastis. Saya kira pertumbuhan budidaya ikan mas koki di Tulungagung ini layak untuk terus dikembangkan, bahkan juga di luar daerah," kata Halim.
Potensi ekonomi tersebut layak untuk dioptimalkan. Caranya selain perlu pendampingan dan pembinaan secara intens, promosi harus terus dibangun demi memperbesar peluang pasar ikan mas koki di mancanegara.
Apalagi, lanjut dia, masih banyak pasar luar negeri yang belum tersentuh. "Saat ini kan yang sudah ke Jepang, Amerika Serikat, Inggris dan Australia," tuturnya.
Kendati pasar masih terbatas, nilai ekspor ikan mas koki dari Tulungagung saat ini menyentuh angka Rp1,8 miliar per bulan atau sekitar 40 ribu ekor setiap bulannya.
Jika pasar ekspor semakin terbuka, Halim optimistis nilai ekonomis dan devisa yang didapat juga akan semakin besar. Dan itu artinya akan mendongkrak posisi Indonesia di dunia perdagangan global, khususnya di sektor perikanan budidaya.
Oleh karenanya, ia meminta pada Pemerintah Kabupaten Tulungagung dan petani ikan untuk meningkatkan budidaya ikan mas koki.
Pihaknya akan memfasilitasi kebutuhan pasar ekspor ikan mas koki.
"Tinggal bagaimana lintas Kementerian, lintas lembaga, pemerintah Kabupaten Tulungagung dan warganya meningkatkan produksinya," katanya.
Sementara itu Bupati Kabupaten Tulungagung, Maryoto Birowo mengamini perkataan dari Menteri Desa PDTT dan menyatakan potensi ikan mas koki asal Tulungagung sangat besar.
Jika dikelola dengan benar, perdagangan ikan mas koki bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Potensinya tersebar, mulai Kecamatan Boyolangu, Tulungagung kota, Sumbergempol hingga Rejotangan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Saat tiba di lokasi kunjungan kerja di sentra budidaya ikan mas koki, Mendes mengaku sangat mengapresiasi dengan terbentuknya kampung ikan hias terintegrasi di Desa Wajak Lor.
Menurut dia, budidaya ikan mas koki di kampung ikan hias terintegrasi yang berlokasi di selatan Kota Tulungagung itu sudah sangat maju dan memiliki prospek bagus.
"Ini (Tulungagung) bahkan sudah bisa ekspor dengan nilai fantastis. Saya kira pertumbuhan budidaya ikan mas koki di Tulungagung ini layak untuk terus dikembangkan, bahkan juga di luar daerah," kata Halim.
Potensi ekonomi tersebut layak untuk dioptimalkan. Caranya selain perlu pendampingan dan pembinaan secara intens, promosi harus terus dibangun demi memperbesar peluang pasar ikan mas koki di mancanegara.
Apalagi, lanjut dia, masih banyak pasar luar negeri yang belum tersentuh. "Saat ini kan yang sudah ke Jepang, Amerika Serikat, Inggris dan Australia," tuturnya.
Kendati pasar masih terbatas, nilai ekspor ikan mas koki dari Tulungagung saat ini menyentuh angka Rp1,8 miliar per bulan atau sekitar 40 ribu ekor setiap bulannya.
Jika pasar ekspor semakin terbuka, Halim optimistis nilai ekonomis dan devisa yang didapat juga akan semakin besar. Dan itu artinya akan mendongkrak posisi Indonesia di dunia perdagangan global, khususnya di sektor perikanan budidaya.
Oleh karenanya, ia meminta pada Pemerintah Kabupaten Tulungagung dan petani ikan untuk meningkatkan budidaya ikan mas koki.
Pihaknya akan memfasilitasi kebutuhan pasar ekspor ikan mas koki.
"Tinggal bagaimana lintas Kementerian, lintas lembaga, pemerintah Kabupaten Tulungagung dan warganya meningkatkan produksinya," katanya.
Sementara itu Bupati Kabupaten Tulungagung, Maryoto Birowo mengamini perkataan dari Menteri Desa PDTT dan menyatakan potensi ikan mas koki asal Tulungagung sangat besar.
Jika dikelola dengan benar, perdagangan ikan mas koki bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Potensinya tersebar, mulai Kecamatan Boyolangu, Tulungagung kota, Sumbergempol hingga Rejotangan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023