Sumenep - Jajaran Dinas Perhubungan Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengecek kesiapan armada, baik angkutan darat, penyeberangan, maupun laut di wilayah tersebut yang akan digunakan pada masa angkutan Lebaran tahun ini. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sumenep, A Nursalam, Jumat, menjelaskan, pihaknya telah berkomunikasi dengan pimpinan maupun perwakilan dari operator angkutan darat, penyeberangan, maupun laut guna membahas persiapan arus mudik dan balik Lebaran tahun ini. "Semuanya menyatakan armadanya siap beroperasi pada masa angkutan Lebaran. Untuk memastikan kondisi armada yang dimiliki operator itu benar-benar siap, kami melakukan inspeksi," ujarnya di Sumenep. Sejak beberapa waktu lalu, kata dia, pihaknya melakukan inspeksi kondisi bus yang berdomisili di Sumenep. "Secara umum, tidak ada masalah yang cukup signifikan dengan armada bus. Rata-rata siap dioperasikan demi suksesnya angkutan Lebaran," ujarnya. Ia juga mengemukakan, beberapa hari lalu, pihaknya berkoordinasi dengan pimpinan Kantor Syahbandar Utama Tanjung Perak Surabaya untuk meminta bantuan melakukan inspeksi kondisi kapal penumpang yang berdomisili di Sumenep. "Tim dari Kantor Syahbandar Utama Tanjung Perak telah melakukan inspeksi atas kondisi kapal penumpang yang selama ini beroperasi di wilayah perairan Sumenep. Namun, untuk sementara, kami belum menerima hasil dari inspeksi kondisi kapal tersebut," ucapnya, menambahkan. Salam meminta operator, baik angkutan darat, penyeberangan, maupun laut, memastikan perlengkapan keselamatan bagi penumpang dalam kondisi siap pakai. "Inspeksi harus dilakukan guna memastikan semua armada di Sumenep, baik bus maupun kapal, benar-benar layak jalan dan layar pada masa angkutan Lebaran tahun ini," katanya, menegaskan. Pada 2010 lalu, armada angkutan Lebaran di Sumenep terdiri atas delapan bus antarkota antarprovinsi (AKAP), 15 bus eksekutif antarkota dalam provinsi (AKDP), 85 bus AKDP, 40 mobil penumpang umum (MPU) AKDP, 350 MPU pedesaan, dan tujuh kapal.

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011