Belasan rumah warga di Desa Ngerdani, Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek, rusak parah akibat bencana tanah bergerak yang melanda usai turun hujan deras di wilayah itu sepekan terakhir.
Kendati tidak ada korban jiwa maupun luka, BPBD Trenggalek, Kamis melaporkan ada lima keluarga yang saat ini pilih mengungsi karena dampak kerusakan pada bangunan rumah mereka paling parah.
"Total ada 41 jiwa dari total 14 KK yang terdampak. Beberapa masih bertahan, namun sebagian lagi mengungsi karena rumahnya rusak berat," kata Kapolsek Dongko Iptu Cikini di Trenggalek.
Kondisi rumah warga mayoritas mengalami keretakan pada bagian dinding maupun lantai. Sedangkan di rumah lima KK yang saat ini mengungsi selain retak-retak juga mulai mengalami kemiringan di sejumlah sisi bangunan, sehingga rawan ambruk, katanya.
"Semua rumah di satu RT itu terdampak, namun rumah lima KK itu yang paling parah. Ada beberapa bagian bangunan yang mulai mengalami kemiringan. Namun di waktu-waktu tertentu, misal hujan lebat rata-rata warga terdampak bencana selain lima KK itu juga mengungsi ke rumah saudaranya," imbuhnya.
Bencana tanah bergerak tak hanya berdampak pada bangunan warga. Infrastruktur jalan dan jembatan juga juga ikut terdampak. Beberapa akses jalan bahkan mengalami penurunan elevasi sehingga ambles hingga beberapa centimeter.
Warga bersama petugas gabungan secara berkala menguruk keretakan tanah agar kerusakan tidak semakin berdampak parah.
Namun setelah hujan yang terus terjadi belakangan ini, kerusakan terus bertambah parah, termasuk sejumlah bangunan rumah warga.
"Permintaan minta untuk direlokasi ke tempat yang lebih aman. Hasil koordinasi, pemerintah desa akan berkirim surat ke instansi terkait untuk mengambil langkah terbaik. Awal mula tanah retak ini terjadi pada kisaran akhir Desember 2022, namun saat ini kondisi keretakan bertambah lebar," katanya.
Kepala BPBD Trenggalek Triadi Atmono mengatakan, pihaknya telah melakukan pengecekan ke lokasi bencana tanah gerak yang merusak belasan rumah warga itu.
Selain memetakan kondisi di lapangan, petugas juga menyalurkan bantuan sembako kepada 14 KK terdampak bencana.
"Kita sudah cek di lapangan. Selain itu kita juga menyalurkan bantuan sembako kepada warga terdampak," katanya.
Pihaknya bersama pihak terkait lainnya tengah membahas langkah terbaik bagi warga terdampak.
Di lain sisi, pihaknya mengimbau kepada warga agar meningkatkan kewaspadaan saat terjadi hujan lebat dan mencari tempat yang lebih aman dalam kondisi-kondisi tertentu untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Kendati tidak ada korban jiwa maupun luka, BPBD Trenggalek, Kamis melaporkan ada lima keluarga yang saat ini pilih mengungsi karena dampak kerusakan pada bangunan rumah mereka paling parah.
"Total ada 41 jiwa dari total 14 KK yang terdampak. Beberapa masih bertahan, namun sebagian lagi mengungsi karena rumahnya rusak berat," kata Kapolsek Dongko Iptu Cikini di Trenggalek.
Kondisi rumah warga mayoritas mengalami keretakan pada bagian dinding maupun lantai. Sedangkan di rumah lima KK yang saat ini mengungsi selain retak-retak juga mulai mengalami kemiringan di sejumlah sisi bangunan, sehingga rawan ambruk, katanya.
"Semua rumah di satu RT itu terdampak, namun rumah lima KK itu yang paling parah. Ada beberapa bagian bangunan yang mulai mengalami kemiringan. Namun di waktu-waktu tertentu, misal hujan lebat rata-rata warga terdampak bencana selain lima KK itu juga mengungsi ke rumah saudaranya," imbuhnya.
Bencana tanah bergerak tak hanya berdampak pada bangunan warga. Infrastruktur jalan dan jembatan juga juga ikut terdampak. Beberapa akses jalan bahkan mengalami penurunan elevasi sehingga ambles hingga beberapa centimeter.
Warga bersama petugas gabungan secara berkala menguruk keretakan tanah agar kerusakan tidak semakin berdampak parah.
Namun setelah hujan yang terus terjadi belakangan ini, kerusakan terus bertambah parah, termasuk sejumlah bangunan rumah warga.
"Permintaan minta untuk direlokasi ke tempat yang lebih aman. Hasil koordinasi, pemerintah desa akan berkirim surat ke instansi terkait untuk mengambil langkah terbaik. Awal mula tanah retak ini terjadi pada kisaran akhir Desember 2022, namun saat ini kondisi keretakan bertambah lebar," katanya.
Kepala BPBD Trenggalek Triadi Atmono mengatakan, pihaknya telah melakukan pengecekan ke lokasi bencana tanah gerak yang merusak belasan rumah warga itu.
Selain memetakan kondisi di lapangan, petugas juga menyalurkan bantuan sembako kepada 14 KK terdampak bencana.
"Kita sudah cek di lapangan. Selain itu kita juga menyalurkan bantuan sembako kepada warga terdampak," katanya.
Pihaknya bersama pihak terkait lainnya tengah membahas langkah terbaik bagi warga terdampak.
Di lain sisi, pihaknya mengimbau kepada warga agar meningkatkan kewaspadaan saat terjadi hujan lebat dan mencari tempat yang lebih aman dalam kondisi-kondisi tertentu untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023