Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Timur Daniel Rohi meminta pemerintah melakukan pemetaan jika terjadi gagal panen akibat anomali cuaca meskipun stok pangan terutama beras di wilayah setempat masih ada.

"Saya minta di petakan secara real oleh dinas-dinas terkait, itu potensinya berapa besar jika ada yang gagal panen," kata politikus dari Fraksi PDI Perjuangan saat dihubungi ANTARA melalui panggilan suara, di Surabaya, Senin.

Sebab, dengan melakukan pemetaan secara real akan dapat diketahui yang gagal berapa persen dan langkah apa yang harus diambil.

"Meskipun ada yang gagal tapi tidak semuanya, terlebih Jawa Timur juga tiap tahunnya selalu surplus, tahun kemarin surplus 3 juta ton beras," ucapnya.

Oleh sebab itu, lanjutnya, jika memang terjadi gagal dan bahan pangan di Jatim berkurang jangan sampai dikirim ke luar.

"Kalaupun ada, kita tahan di dalam provinsi saja jangan sampai keluar provinsi," kata pria yang saat ini juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim.

Menurut dia, yang terpenting harus memenuhi kebutuhan yang ada di Jatim terlebih dahulu.

"Harus terperinci, potensi stok kita berapa dan potensi gagal berapa," ujarnya.

Tak hanya beras, kata dia, untuk tebu juga begitu meskipun ada gula impor yang masuk secara nasional.

"Untuk tebu, Jatim surplus juga 1 juta ton, kalau impor gula kan skala nasional, jadi kalau bisa jangan sampai masuk Jatim, kita tolak, kasihan petani kita, kesulitan" kata Daniel Rohi.

Oleh karena itu, semua stok kebutuhan dasar pangan masyarakat harus di kalkulasi secara akurat agar dinas-dinas terkait dapat mengambil langkah yang tepat. 

"Kita harus punya perhitungan yang tepat, sehingga kita bisa ambil langkah-langkah yang tepat pula," ujarnya.

Masalahnya, menurut dia, kadang-kadang stok masih ada tetapi ada oknum-oknum yang menimbun, sehingga perlu pengawasan dari Satgas Pangan. 

"Jangan sampai ada pihak-pihak yang mengambil kesempatan dalam kondisi saat kesulitan," ucapnya.

Tak hanya itu, menurut dia, jika ada fluktuasi harga yang tidak wajar segera menggelar operasi pasar.

"Supaya masyarakat tidak mengalami kesulitan di tengah-tengah menjalani ibadah puasa dan saat hari raya. Hal ini selalu terjadi setiap tahun harusnya pemerintah bisa memprediksi ini," ujarnya. (*)

Pewarta: Naufal Ammar Imaduddin

Editor : Abdul Hakim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023