Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, meninjau daerah yang berpotensi atau rawan terjadinya tanah bergerak di Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang.

Kepala Pelaksana BPBD Jatim Gatot Soebroto mengatakan pihaknya sudah melakukan peninjauan daerah tersebut.

"Kami akan tunggu rekomendasi hasil kajiannya nanti seperti apa. Itu yang akan kami tindaklanjuti," katanya di Jombang, Kamis.

Berdasar Peta Prakiraan Wilayah Gerakan Tanah yang dikeluarkan Badan Geologi Kementerian ESDM per Bulan Februari 2023 ini, wilayah Wonosalam Jombang memang masuk kategori Merah atau memiliki potensi terjadinya gerakan tanah yang tinggi.

"Kami berharap teman-teman Kabupaten Jombang bisa cepat bergerak agar rekomendasinya bisa segera ditindaklanjuti," kata dia.

Kalaksa BPBD Kabupaten Jombang Bambang Dwijo Pranowo menambahkan pihaknya akan melakukan kajian akademik terhadap tekstur geologi di lokasi.

"Apakah ini gerakan tanah atau ada patahan di bawah. Kalau patahan, bisa jadi harus relokasi," kata Bambang.

BPBD Jawa Timur meninjau lokasi daerah yang berpotensi terjadinya tanah gerak tepatnya di RT 03 RW 04 Dusun Sumber Lamong, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang.

Peninjauan itu dilakukan setelah menerima laporan adanya potensi bencana tersebut saat pembentukan Destana di Balai Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam, Jombang.

Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto hadir langsung . Dengan menggunakan sepeda motor milik warga setempat, ia meninjau lokasi kejadian, didampingi Kepala Desa Sambirejo Sungkono.

Dari peninjauan lapangan, didapati retakan tanah dan bangunan di 10 rumah milik warga setempat.

Kepala Desa Sambirejo Sungkono mengatakan retakan tanah yang terjadi di Sumber Lamong ini sudah berlangsung tiga kali, dan yang terakhir terjadi di tahun 2022.

Ia menambahkan sepanjang waktu pemilik rumah merasa was-was. Terlebih lagi, saat terjadi hujan deras terutama di malam hari. Mereka, akan memilih untuk tinggal sementara di teras rumah.

Dirinya juga menambahkan, salah satu penghuni rumah bahkan sudah mengungsi, meninggalkan rumahnya pindah ke rumah saudara.

Rina, salah seorang  warga yang rumahnya retak mengakui dirinya dan keluarga tidak berani di dalam rumah jika hujan deras terjadi.

"Kalau hujan tidak berani di dalam rumah, takut," kata wanita berusia 33 tahun tersebut.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023