Bupati Blitar Rini Syarifah menemui Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Jakarta, Kamis, untuk meminta dukungan agar pemerintah pusat dapat membantu perbaikan infrastruktur jalan di wilayahnya.
Menurut siaran pers yang diterima dari KSP di Jakarta, Kamis, pada pertemuan itu Rini menyampaikan, dari total panjang jalan 1.558,30 kilometer di Kabupaten Blitar, jalan sepanjang 325,75 kilometer dalam kondisi rusak sedang dan berat.
Kerusakan disebabkan kondisi dan sifat tanah yang labil sehingga mudah mengalami kerusakan, terlebih saat terjadi bencana banjir dan longsor.
Selain itu, lanjut dia, tingginya mobilitas kendaraan angkutan untuk aktivitas ekonomi yang melebihi tonase juga membuat jalan-jalan daerah rusak.
“Padahal jalan yang mengalami kerusakan tersebut merupakan jalan penghubung di sentra-sentra ekonomi di Kabupaten Blitar. Sehingga perlu penanganan infrastruktur jalan dan jembatan yang berkesinambungan,” terang Rini.
Rini mengatakan, Kabupaten Blitar memiliki potensi besar di sektor pertanian, peternakan, dan pariwisata, namun berbagai keunggulan tersebut belum bisa dioptimalkan karena kondisi infrastruktur jalan belum memadai.
Terlebih, sambung dia, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Blitar, yakni sebesar Rp2,4 triliun masih belum mencukupi untuk melakukan pemeliharaan jalan.
“Untuk itu kami mohon dukungan ke KSP agar perbaikan jalan daerah di Kabupaten Blitar bisa dibantu dari pusat dalam hal ini melalui Kementerian PUPR,” ujar Rini.
Menanggapi hal ini, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menekankan pentingnya pemerintah daerah untuk bisa meyakinkan Kementerian PUPR, bahwa perbaikan dan pembangunan jalan daerah berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi di daerah.
Moeldoko juga mengungkapkan, bahwa banyak daerah yang meminta bantuan untuk perbaikan infrastruktur di daerah. Namun karena keterbatasan APBN, maka belum semua permintaan tersebut dapat dipenuhi.
“Kami (KSP) melalui Deputi I KSP nanti akan berusaha meyakinkan Kementerian PUPR, agar pembangunan jalan di Kabupaten Blitar ini bisa diselesaikan,” tegas Moeldoko.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Menurut siaran pers yang diterima dari KSP di Jakarta, Kamis, pada pertemuan itu Rini menyampaikan, dari total panjang jalan 1.558,30 kilometer di Kabupaten Blitar, jalan sepanjang 325,75 kilometer dalam kondisi rusak sedang dan berat.
Kerusakan disebabkan kondisi dan sifat tanah yang labil sehingga mudah mengalami kerusakan, terlebih saat terjadi bencana banjir dan longsor.
Selain itu, lanjut dia, tingginya mobilitas kendaraan angkutan untuk aktivitas ekonomi yang melebihi tonase juga membuat jalan-jalan daerah rusak.
“Padahal jalan yang mengalami kerusakan tersebut merupakan jalan penghubung di sentra-sentra ekonomi di Kabupaten Blitar. Sehingga perlu penanganan infrastruktur jalan dan jembatan yang berkesinambungan,” terang Rini.
Rini mengatakan, Kabupaten Blitar memiliki potensi besar di sektor pertanian, peternakan, dan pariwisata, namun berbagai keunggulan tersebut belum bisa dioptimalkan karena kondisi infrastruktur jalan belum memadai.
Terlebih, sambung dia, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Blitar, yakni sebesar Rp2,4 triliun masih belum mencukupi untuk melakukan pemeliharaan jalan.
“Untuk itu kami mohon dukungan ke KSP agar perbaikan jalan daerah di Kabupaten Blitar bisa dibantu dari pusat dalam hal ini melalui Kementerian PUPR,” ujar Rini.
Menanggapi hal ini, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menekankan pentingnya pemerintah daerah untuk bisa meyakinkan Kementerian PUPR, bahwa perbaikan dan pembangunan jalan daerah berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi di daerah.
Moeldoko juga mengungkapkan, bahwa banyak daerah yang meminta bantuan untuk perbaikan infrastruktur di daerah. Namun karena keterbatasan APBN, maka belum semua permintaan tersebut dapat dipenuhi.
“Kami (KSP) melalui Deputi I KSP nanti akan berusaha meyakinkan Kementerian PUPR, agar pembangunan jalan di Kabupaten Blitar ini bisa diselesaikan,” tegas Moeldoko.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023