PLN mengamankan pasokan listrik di 32 gardu distribusi yang menyuplai 345 pelanggan terdampak banjir di sejumlah wilayah di Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Manager PLN ULP Menganti, M. Syafi'i di Gresik, Rabu menuturkan pengamanan kelistrikan dilakukan hingga banjir surut dan dinyatakan aman untuk dinyalakan kembali.
"Kami telah melakukan serangkaian upaya penanganan mulai dari pendataan gardu terdampak banjir hingga pengamanan kelistrikannya. Kegiatan ini berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik," ujar M. Syafi'i.
Dia mengungkapkan, hingga pukul 16.00 WIB, tersisa 10 gardu distribusi yang masih dipadamkan.
Selain itu, Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN menyalurkan bantuan sembako di posko pengungsian. PLN juga akan menyiagakan genset di pengungsian untuk membantu kebutuhan kelistrikannya.
M. Syafi'i mengimbau masyarakat wilayahnya terendam banjir untuk matikan listrik dari Meter Circuit Breaker (MCB), mencabut seluruh peralatan listrik yang masih tersambung dengan stop kontak dan menaikkan alat elektronik ke tempat yang lebih aman.
Selanjutnya, apabila aliran listrik di sekitar rumah belum padam, segera hubungi Contact Center 123, aplikasi PLN Mobile atau Kantor PLN Terdekat meminta untuk dipadamkan.
Banjir melanda tiga kecamatan di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, yakni Kecamatan Driyorejo, Kecamatan Kedamean, dan Kecamatan Menganti, akibat jebolnya Tanggul Mojosarirejo pada Selasa (21/2) malam.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, terjadinya banjir ini memiliki kaitan antara sistem irigasi secara regional. Ia pun secara khusus meminta Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) untuk segera berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas dan BBWS Bengawan Solo.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Manager PLN ULP Menganti, M. Syafi'i di Gresik, Rabu menuturkan pengamanan kelistrikan dilakukan hingga banjir surut dan dinyatakan aman untuk dinyalakan kembali.
"Kami telah melakukan serangkaian upaya penanganan mulai dari pendataan gardu terdampak banjir hingga pengamanan kelistrikannya. Kegiatan ini berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik," ujar M. Syafi'i.
Dia mengungkapkan, hingga pukul 16.00 WIB, tersisa 10 gardu distribusi yang masih dipadamkan.
Selain itu, Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN menyalurkan bantuan sembako di posko pengungsian. PLN juga akan menyiagakan genset di pengungsian untuk membantu kebutuhan kelistrikannya.
M. Syafi'i mengimbau masyarakat wilayahnya terendam banjir untuk matikan listrik dari Meter Circuit Breaker (MCB), mencabut seluruh peralatan listrik yang masih tersambung dengan stop kontak dan menaikkan alat elektronik ke tempat yang lebih aman.
Selanjutnya, apabila aliran listrik di sekitar rumah belum padam, segera hubungi Contact Center 123, aplikasi PLN Mobile atau Kantor PLN Terdekat meminta untuk dipadamkan.
Banjir melanda tiga kecamatan di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, yakni Kecamatan Driyorejo, Kecamatan Kedamean, dan Kecamatan Menganti, akibat jebolnya Tanggul Mojosarirejo pada Selasa (21/2) malam.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, terjadinya banjir ini memiliki kaitan antara sistem irigasi secara regional. Ia pun secara khusus meminta Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) untuk segera berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas dan BBWS Bengawan Solo.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023