Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes-RI) memberikan sertifikat dan penghargaan kepada Pemkab Sumenep, Jawa Timur, karena sebagai salah satu kabupaten/kota di Indonesia yang telah bebas dari penyebaran penyakit frambusia.
Menurut Bupati Sumenep Achmad Fauzi di Sumenep, Jawa Timur, Selasa, sertifikat dan penghargaan kepada Pemkab Sumenep itu diserahkan langsung Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin pada acara peringatan Hari Neglected Tropical Diseases (NTD/penyakit tropis terabaikan) Sedunia, di Jakarta, Selasa (21/2),
"Keberhasilan Kabupaten Sumenep sebagai kabupaten bebas frambusia ini merupakan hasil kerja keras semua pihak di jajaran pemerintah daerah dan elemen masyarakat," kata Fauzi.
Karena itu, ia berharap sertifikat yang diberikan oleh Kemenkes RI tersebut terus memotivasi pihak terkait untuk mencegah penyakit kulit menular kronis tersebut, sehingga tidak ada lagi kasus penularan frambusia di masyarakat.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat agar senantiasa menjaga kesehatan, salah satunya dengan melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan masing-masing.
"Bebas penyakit frambusia di Kabupaten Sumenep ini tidak bisa dilakukan pemerintah daerah saja, tetapi membutuhkan dukungan dan peran serta semua elemen masyarakat, sehingga upaya pencegahannya bisa dilakukan secara maksimal," kata bupati.
Penghargaan bebas frambusia kepada Pemkab Sumenep di bawah kepemimpinan Bupati Achmad Fauzi dan Wakil Bupati Dewi Khalifah ini merupakan yang ke-13 di bidang kesehatan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes-P2KB) Sumenep Agus Mulyono menyatakan meski Sumenep telah dinyatakan bebas dari penyakit frambusia, upaya pencegahan dan deteksi dini kepada masyarakat akan terus dilakukan.
"Jika ditemukan ada masyarakat yang menderita penyakit ini, kami harap segera melapor, sehingga bisa segera ditangani. Namun, kami berharap status Sumenep sebagai salah satu kabupaten di Indonesia yang bebas frambusia ini akan abadi selamanya," kata Agus.
Frambusia adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri treponema pallidum pertenue. Infeksi ini biasanya terjadi di negara tropis yang memiliki sanitasi buruk, seperti Afrika, Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Oceania.
Penyakit frambusia dikenal juga sebagai frambesia tropica atau patek. Penyakit ini bisa menular melalui kontak langsung dengan ruam pada kulit yang terinfeksi. Pada awalnya, frambusia hanya akan menyerang kulit. Namun, seiring berjalannya waktu, penyakit ini juga dapat menyerang tulang dan sendi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Menurut Bupati Sumenep Achmad Fauzi di Sumenep, Jawa Timur, Selasa, sertifikat dan penghargaan kepada Pemkab Sumenep itu diserahkan langsung Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin pada acara peringatan Hari Neglected Tropical Diseases (NTD/penyakit tropis terabaikan) Sedunia, di Jakarta, Selasa (21/2),
"Keberhasilan Kabupaten Sumenep sebagai kabupaten bebas frambusia ini merupakan hasil kerja keras semua pihak di jajaran pemerintah daerah dan elemen masyarakat," kata Fauzi.
Karena itu, ia berharap sertifikat yang diberikan oleh Kemenkes RI tersebut terus memotivasi pihak terkait untuk mencegah penyakit kulit menular kronis tersebut, sehingga tidak ada lagi kasus penularan frambusia di masyarakat.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat agar senantiasa menjaga kesehatan, salah satunya dengan melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan masing-masing.
"Bebas penyakit frambusia di Kabupaten Sumenep ini tidak bisa dilakukan pemerintah daerah saja, tetapi membutuhkan dukungan dan peran serta semua elemen masyarakat, sehingga upaya pencegahannya bisa dilakukan secara maksimal," kata bupati.
Penghargaan bebas frambusia kepada Pemkab Sumenep di bawah kepemimpinan Bupati Achmad Fauzi dan Wakil Bupati Dewi Khalifah ini merupakan yang ke-13 di bidang kesehatan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes-P2KB) Sumenep Agus Mulyono menyatakan meski Sumenep telah dinyatakan bebas dari penyakit frambusia, upaya pencegahan dan deteksi dini kepada masyarakat akan terus dilakukan.
"Jika ditemukan ada masyarakat yang menderita penyakit ini, kami harap segera melapor, sehingga bisa segera ditangani. Namun, kami berharap status Sumenep sebagai salah satu kabupaten di Indonesia yang bebas frambusia ini akan abadi selamanya," kata Agus.
Frambusia adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri treponema pallidum pertenue. Infeksi ini biasanya terjadi di negara tropis yang memiliki sanitasi buruk, seperti Afrika, Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Oceania.
Penyakit frambusia dikenal juga sebagai frambesia tropica atau patek. Penyakit ini bisa menular melalui kontak langsung dengan ruam pada kulit yang terinfeksi. Pada awalnya, frambusia hanya akan menyerang kulit. Namun, seiring berjalannya waktu, penyakit ini juga dapat menyerang tulang dan sendi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023